Donasi Nusantarun Chapter 6

Never underestimate the power of good people in large groups

Tiga setengah juta rupiah, target donasi untuk setiap pelari Nusantarun Chapter 6. Angka yang cukup besar untuk dicapai. Kalau donasi tidak tercapai, tidak boleh start NR. Tantangan yang aku terima, aku yakin kalau tujuannya baik pasti ada aja jalannya. Semoga.

Aku mulai menyusun rencana untuk mencari donasi.

Langkah pertama adalah membuat poster yang menarik. Aku berkonsultasi dengan seorang teman yang mempunyai hobi membuat poster. Hasilnya, aku dapat poster untuk dibagikan di media sosial.

Poster buatan kk Marsha

Langkah kedua adalah menyebarkan kepada orang-orang bahwa ada lho acara ini. Menyebarkan ini tidak mudah. Aku tidak terlalu pede untuk langsung “nodong” orang. Jadi aku lebih banyak mengabarkan kepada orang-orang yang aku temui langsung. Atau aku share di group whatsapp, jarang yang japri. Hasilnya beberapa teman saya berdonasi. Kalian memang teman-teman yang baik.

Cara berikutnya adalah dengan menjual barang. Aku awalnya ingin menjual kaos, tapi bingung caranya. Akhirnya aku menjual oleh-oleh khas Sukoharjo. Benda yang harusnya jadi oleh-oleh, aku berikan ke teman dan untuk pembayaran bisa langsung ke kampanyeku. Cara yang efektif karena teman-temanku melebihkan bayarannya sehingga donasiku menjadi lebih banyak. Kalian memang kawan yang kece.

Aku membuat sebuah challenge internal di komunitas lariku. Challenge berlari 169 kilometer dalam waktu 80 hari. Dengan biaya pendaftaran cukup tinggi, peserta akan mendapatkan kaos komunitas edisi NR Chapter 6. Margin pembuatan kaos dan biaya pendaftaran seluruhnya digunakan untuk donasi 7 pelari dari komunitasku, Telkomsel Runners, yang berlari di Nusantarun Chapter 6. Awalnya aku tidak cukup yakin. Pesimis di angka 30 dan optimis di angka 60 dengan angka realistis di 50. Ternyata aku salah, ada 93 orang yang mendaftar. Total dana yang terkumpul untuk tiap pelari adalah 2jt rupiah. Komunitas Telkomsel Runners memang keren.

Aku harus berterima kasih kepada teman-teman yang telah membantu share. Ada yang share di IG, ada yang share di FB, ada yang share di grup WA lain, dan ada yang share ketika bertemu langsung. Hasil share teman-teman saya ini berhasil menghasilkan minimal 2 juta rupiah. Bahkan ada donasi dari orang yang tidak kukenal. Orang baik memang banyak dan berkat teman-teman yang membagikan kampanyeku, banyak orang baik yang berdonasi. Kalian memang luar biasa.

Dengan semua cara di atas, target 3.5 juta berhasil dilampaui. Aku cukup terkejut ketika total donasiku mencapai 10 juta rupiah. Angka yang tidak terbayangkan olehku. Masih banyak orang baik yang mau berteman denganku.

Kelilingilah dirimu dengan orang-orang baik

10 juta untuk pendidikan Indonesia

Ada beberapa hal yang perlu saya tingkatkan dalam mencari donasi. Yang paling utama adalah japri langsung. Aku masih sungkan dan malu-malu untuk berkampanye. Interaksi sosial memang bukan titik kuatku, tapi seharusnya bukan menjadi alasan.

Salah satu hal membuat orang yang sudah berniat berdonasi tapi gagal adalah ribet. Saya memberikan alternatif untuk bisa langsung mengirimkan tcash ke nomor saya dan nanti akan saya teruskan ke kitabisa. Donasi melalui cara ini cukup efektif. Memang berbuat baik harus dipermudah.

Saya sudah mulai memikirkan acara yang akan saya buat untuk NR Chapter 7. Saya juga sudah mulai mencari barang-barang apa yang bisa saya jual. Tentu saja, saya juga mulai mencari lebih banyak teman. Seperti kata pepatah, 1000 teman itu masih kurang. Untung fitur pertemanan di media sosial bisa mencapai lebih dari segitu.

Donasi yang saya kumpulkan, meskipun cukup banyak, hanya sebagian kecil dari donasi keseluruhan NR Chapter 6. Bukti bahwa masih banyak orang-orang baik yang percaya dengan kampanye kami. Kampanye untuk membantu pendidikan di indonesia. Aku tersanjung bisa menjadi bagian dari kampanye ini.

Total donasi NR Chapter 6

Kata orang, kemiskinan itu dekat dengan kemalasan.
Orang juga bilang kegagalan itu berawal karena ketidak beranian berharap dan mengambil kesempatan.Kenyataannya kesempatan tak selalu ada atau bahkan tertutup rapat.
.
Pada perjalanan di tahun keenamnya, NusantaRun menjadi bukti jika masih sangat banyak orang-orang baik yang tak hanya berjuang untuk dirinya sendiri.
Orang-orang baik yang dengan tulus menyisihkan waktu, tenaga, dan juga rejeki untuk membuka kesempatan bagi anak-anak penyandang disabilitas, untuk masa depan yang lebih baik.
.
Tak harus menunggu berkelimpahan lalu memberi. Bukan karena tak ada masalah, lalu berkontribusi. Namun karena orang-orang baik ini punya hati dan cinta untuk sesama.
.
Terima kasih tak terhingga untuk teman-teman semua.
.
NusantaRun
PowerOfContribution
PendidikanUntukSemua
BikinKerenIndonesia

#NR6 Announcement Board

Terima kasih kepada semua rekan yang telah membantu donasi, ikut dalam challenge yang aku adakan, support moral, support tenaga, dan yang telah membagikan kampanyeku. Kalian adalah orang baik yang menjadi sumber inspirasiku. Tetaplah menjadi orang baik dan teruslah menginspirasi!

Sampai jumpa di kampanye Nusantarun Chapter 7.N

Pendakian Gunung Ungaran via Basecamp Mawar

Mode : Trekking
Total waktu : 5 jam 23 menit
Waktu naik : 2 jam 34 menit
Waktu istirahat di puncak : 41 menit
Waktu turun : 2 jam 8 menit
Penambahan elevasi : 815 meter
Total jarak : 10.7 kilometer
Tempat berteduh : post 1, post 2, post 4
Anggota : 2 orang

Saya dan adik sepupu saya, berencana untuk tektok Gunung Ungaran. Kami mencoba ke jalur Gedong Songo, namun informasi dari petugas bawah untuk jalur tersebut harus menggunakan guide karena jalurnya bercabang. Kami mengurungkan niat dan mencari tanggal lain untuk naik dari Basecamp Mawar. Untuk masuk ke Basecamp Mawar, ada 3 kali pembayaran yang perlu dilakukan dengan perkiraan total pengeluaran per orang 15 ribu dan untuk tiap motor 10 ribu dan mobil 20 ribu.

Kami sampai di basecamp jam 8. Setelah mendaftar, kami langsung naik. Kami langsung nyasar ke arah bumi perkemahan, setelah bertanya-tanya kami kembali ke jalan yang benar menuju Puncak Gunung Ungaran. Kami mendaki dengan cukup cepat. Adik sepupu saya merupakan anak pramuka, jadi jalannya cukup cepat meski membawa tas berisi perbekalan. Saya juga pengen bawa, tapi yang lebih tua mengalah saja.

Kami naik melalui jalur Mawar. Di puncak kami mendapat informasi bahwa ada jalur turun yang berbeda namun tetap menuju Basecamp Mawar. Jalur ini sebenarnya jalur Promasan, tetapi ada jalan menuju Basecamp Mawar. Percabangan ini ada di Pos 4 dan kembali ke jalur Mawar lagi di Pos 2. Jalur ini cukup saya sarankan untuk jalur turun karena lebih landai dan pemandangan kebun teh sangat indah. Ada orang jualan juga, atau kalau capek bisa naik ojek.

Cuaca cerah dari naik sampai turun di pos 2. Memang sudah memasuki musim penghujan, jadi kami juga sudah memprediksi dan mempersiapkan diri. Banyak pendaki yang berteduh di pos 1 dan pos 2, kebetulan ada bangunan beratap yang bisa menahan air.

Pendakian sendiri cukup ramai dan kami harus antri untuk naik dan turun. Hal ini membuat waktu perjalanan menjadi lebih lama. Di beberapa tempat kami harus berhenti karena jalan tidak bisa dilewati 2 orang sekaligus. Menunggu sekalian beristirahat mengambil nafas.

Peralatan yang kami bawa untuk tektok Gunung Ungaran:

  • Trekking pole : satu pasang untuk berdua
  • Jaket : antisipasi dingin dan hujan
  • Emergency kit : wajib dibawa
  • Air minum dan snack : cukup berlebih
  • Uang : persiapan saja
  • Topi/buff/base layer : melindungi dari panas
Perkiraan waktu tempuh dari menuju Puncak Gunung Ungaran

Gunung Ungaran meski tidak terlalu tinggi namun tetap menantang. Jalur gunung ini akan lebih berat ketika musim hujan karena jalur cukup terjal dan licin. Untuk tempat berkemah juga cukup luas, bisa di Basecamp Mawar atau kalau ingin dekat puncak bisa di antara pos 4 dan puncak. Pemandangan cukup bagus hanya dengan 5 jam berjalan kaki.

Review Film Milly & Mamet

Milly & Mamet

Satu lagi film Indonesia yang wajib ditonton. Milly & Mamet merupakan film komedi romantis yang berada di satu universe dengan AADC. Film ini bercerita tentang pergulatan kehidupan keluarga tentang pekerjaan, passion, working mom, mertua, dan nilai. Plotfilm menarik, akting pemain berkelas, lagu sesuai dengan suasana dan enak didengar, humornya bikin ketawa meski ada yang garing, dramanya cukup menyentuh, cerita dan konfliknya nyata.

Milly dan Mamet menikah lalu mempunyai bayi bernama sakti. Mamet yang ingin menjadi chef terpaksa membantu mertuanya mengurus pabrik konveksi. Tiba-tiba muncul seorang cewek dari masa lalu Mamet, Alex, yang mengajak dia untuk membuka restoran. Konflik terjadi karena Mamet keluar dari pabrik dan marahan dengan mertuanya, Mamet yang sibuk di restoran sehingga sibuk, invertor (James) yang agak mencurigakan, Milly yang bosan di rumah dan ingin ada kegiatan, Mamet yang tidak ingin Sakti ditinggal di rumah oleh Milly, Milly yang cemburu, dan lain sebagainya. Menurut pandangan awam seperti saya sih konflik yang terjadi sangat nyata di kehidupan keluarga muda (dari cerita teman-teman saya).

Saya sudah menebak bahwa akan banyak adegan lawak karena film ini disutradarai oleh Ernest. Banyak adegan lucu, meski masih ada yang “apa sih”. Karakter Isyana di film ini cukup iconic, terutama dengan “Pak, Si anjing”. Adegan haru ada beberapa kali. Geng AADC juga muncul dan ada beberapa quote terkenal AADC yang dimunculkan.

Klimaks film ini cukup menyentuh, diiringi lagu dan pesan yang baik. Nilai apa yang menurutmu paling utama untuk kamu ajarkan ke anakmu? Menurut Mamet, nilai itu adalah kejujuran. Lebih daripada mencari kekayaan atau mengejar mimpi. Solusi untuk konflik sudah pas, meski dalam perjalanannya ada yang mengganjal menurutku.

Film ini juaraaaaak.

SPOILER

Ada beberapa hal yang agak mengganjal dan menimbulkan pertanyaan. Milly menuduh uang investasi restoran dari James merupakan uang tidak halal. Mamet percaya dengan Alex bahwa Alex tahu bahwa Mamet orang jujur yang tidak akan mau berurusan dengan uang haram. Milly marah ketika Mamet lebih percaya Alex daripada dia. Kalau dari sisi penonton, Milly belum mempunya bukti yang kuat, hanya kesimpulan logis dari latar belakang James dan keluarganya. Mamet merasa Alex adalah teman yang bisa dipercaya. Ya, kalau Mamet percaya dengan Alex gak salah-salah amat sih. Jalan tengahnya Mamet percaya namun akan melakukan investigasi terkait kecurigaan Milly. Ketika kita punya mimpi, saran dari orang terdekat pun bisa serasa kritik yang menyakitkan dan menutup nalar. Antara kepercayaan dan kecurigaan, sebuah topik menarik yang kurang dalam dibahas.

Setelah Milly dan Mamet beradu argumen, Milly memutuskan untuk bertemu dengan James. Apa alasan Milly ingin bertemu dengan James? Apa rencana Milly? Aku belum menemukan alasan kuat Milly melakukan hal tersebut.

Salah satu adegan haru yang penting antara Milly dan Mamet terjadi di ruangan James. Percakapan serius itu dilakukan di depan James. Aku tidak bisa konsentrasi karena agak susah membayangkan ada orang lain di pembicaraan pribadi seperti itu. James yang menjadi comic relief di situ juga membuat suasana haru menjadi hilang. Adegan yang seharusnya penuh makna tapi diinterupsi hanya demi gelak tawa sesaat. Sayang sekali.

Banyak adegan sarat makna di film ini, terutama pertengkaran di dalam keluarga. Konflik itu tidak bisa dihindari, perbedaan pendapat itu akan terus ada, tapi namanya keluarga ya ada untuk berdiskusi menyesaikan masalah yang muncul, bersama-sama. Kalau masalah dihadapi sendirian terus mah mending nikah sendiri aja.

Mamet, sebagai suami dan ayah, berusaha semaksimal mungkin agar bisa dibanggakan oleh keluarganya. Dia memberikan target yang menurut dia bisa dibanggakan, menjadi chef. Padahal menurut Milly, bukan itu yang penting untuk dia. Bagus sih pesannya.

Salah satu hal yang aku suka adalah adanya kritik terhadap pengusaha jahat yang “disamarkan” dalam bentuk komedi. James yang “seolah-olah” mempunya kekuatan untuk mengusir restoran lain, atau membakar gerobak, atau mengurus ijin dengan gampang. Praktik yang semoga saja akan berkurang dari Indonesia.

di Bawah Bendera Revolusi yang Hilang

Pada awal tahun ini, aku meminta rekomendasi buku untuk dibaca. Salah seorang temanku menyarankan untuk membaca sebuah buku lama, di Bawah Bendera Revolusi karangan Soekarno. Sembari menunggu waktu yang tepat untuk membaca, buku tersebut kumasukkan ke wishlist di Play Store.

Rekomendasi buku lama untuk dibaca

Hari ini aku mendapatkan berita yang cukup mengejutkan. Buku di Bawah Bendera Revolusi tiba-tiba menghilang dari Play Store. Aku langsung melakukan pencarian. Yup, bukunya tidak bisa dicari dan bahkan hilang dari wishlist-ku.

Kupikir bukunya memang ditarik dari Play Store, ternyata aku salah. Buku ini masih bisa ditemukan dan dibaca oleh pengguna yang membelinya. Bila mengakses melalui link langsung, tertera informasih bahwa buku tidak available di negara tempat saya berdiam saat ini. Sebagai informasi, saat ini saya berdomisili di Indonesia. Aku jadi penasaran, di negara mana saja buku ini bisa dibaca.

Link langsung untuk mencari buku ini : https://play.google.com/store/books/details?id=nuB3CwAAQBAJ

Buku yang hilang

Aku masih gak tahu alasan buku ini ditarik dari peredaran. Masalah lisensi? Masalah politik? Atau masalah ekonomi? Atau ada masalah lain?

Sebenarnya untuk membaca buku ini juga ada cara mudahnya. Dengan kata kunci yang sedikit rumit, aku bisa menemukan laman yang tepat untuk mengunduh buku ini. Kalau ada yang pengen baca, hilangnya buku ini dari Play Store bukanlah masalah. Di era digital seperti sekarang, ada banyak sumber untuk mencari buku. Kehilangan satu sumber bukanlah masalah besar.

Aku masih berharap dalam waktu dekat buku akan bisa dibaca kembali di Indonesia. Opsi mencari buku fisik juga ada sih. Tahun ini masih panjang, masih ada waktu untuk menentukan pilihan.

Hasil pencarian di Google

Review Film Keluarga Cemara

Keluarga Cemara, sebuah sinetron legendaris yang diangkat kembali melalui sebuah film layar lebar. Aku membaca buku karya Arswendo untuk lebih memahami karakter-karakter di Keluarga Cemara. Filmnya merupakan prequel dari buku yang kubaca. Filmnya sedih dan lucu. Wajib ditonton. 9/10

Ada sedikit perbedaan dari buku dan filmnya, seperti usia Euis, usia Ara, becak Abah berganti motor, dan karakter Ceuk Salmah. Secara garis besar, menurutku filmnya sudah menggambarkan Keluarga Cemara dengan baik. Nilai-nilai Keluarga Cemara dan potongan-potongan kehidupan mereka yang sangat dekat dengan realita, meskipun ada sedikit dramatisir.

Film ini cenderung mengharukan dan bagi yang peka mungkin bakal muncul keringet dari mata. Adegan sedihnya buanyak meski banyak juga adegan lucu, terutama karena Ara. Dialog antar karakter sangat mengalir dan gak kaku. Aktingnya keren-keren, pemainnya cocok banget lah. Lagu-lagunya juga enak didengar, langsung masuk playlist.

Film ini bercerita ketika Abah bangkrut dan harus memboyong keluarganya ke desa, ke rumah peninggalan orang tuanya. Konflik terjadi karena Abah tidak punya pekerjaan, Emak hamil, Euis kangen Jakarta, dan Ara ngelawak aja.

Tanpa spoiler, ada beberapa adegan yang cukup berkesan. Kalau pakai spoiler jadi banyak, jadi fokus ke yang tanpa spoiler aja.

Adegan pertama adalah adegan Abah berkata bahwa adalah tugas suami sebagai kepala keluarga untuk bekerja dan bertanggung jawab atas keluarganya. Lalu ada ibu-ibu yang mengoreksi, bahwa menikah adalah kesepakatan 2 orang, jadi usaha yang dilakukan bukan tanggung jawab laki-laki saja. Adegan singkat tapi penuh makna.

Beberapa adegan ketika konflik terjadi antara Abah dan Euis. Kebanyakan Abah akan berusaha mengajak diskusi, meski kadang Abah juga tidak terbuka 100%. Ini hal yang perlu dilakukan, dialog. Tidak ada konflik dalam film ini karena salah paham. Konflik yang biasanya ada karena ada 1 pihak yang menyimpan informasi atau salah dengar atau mendengar fitnah dari pihak lain atau sebangsanya. Konflik di film ini terasa lebih nyata, keinginan seorang anak yang dilarang orang tuanya. Satu lagi, tidak ada adegan kekerasan. Semarah apapun Abah, dia tidak memukul keluarganya. Stop kekerasan dalam rumah tangga! Dialog!

Di buku, Abah digambarkan menjunjung tinggi kejujuran. Film ini lebih menonjolkan bagaimana Abah sekeluarga beradaptasi terhadap perubahan kekayaan. Namun sifat Abah sedikit nampak ditampilkan ketika memberikan pesangon kepada pekerjanya meskipun dia juga membutuhkannya. Itu hal yang akan Abah lakukan dan aku suka di film dimunculkan adegan itu.

Hal lainnya yang aku suka adalah sampai film berakhir, kita tidak tahu nama asli pemeran utama kecuali Cemara. Abah ya Abah, Emak ya Emak, dan Euis juga nama panggilan. Agil belum jadi pemeran utama, tapi namanya Agil. Hal ini sesuai yang ada di buku, nama mereka tidak pernah disebutkan secara jelas (saya baru baca 1 buku, mungkin di buku 2 namanya disebutkan).

Aku puas nonton film ini di bioskop. Setting cerita dan pemain membuat masih mungkin ada sequelnya. Kalau ada sequelnya, aku bakal nonton.

SPOILER

Adegan cukup menyentuh adalah ketika Emak hamil dan dia ingin memberi tahu ke Abah. Sebuah berita yang seharusnya bahagia namun dikabarkan dalam keadaan serba kekurangan dan menjadi beban baru. Emak mengabarkan berita gembira menjadi berita sedih dan Abah mengambil sisi positif dalam berita tersebut. Bukan hal yang mudah, tapi itulah Abah.

Emak ada ketika Abah kaya, akankah Emak pergi ketika Abah jatuh miskin? Apakah janji setia dalam senang ataupun susah tetap akan ditepati? Ya pasti jawabannya iya, kalau gak bukan film Keluarga Cemara. Meski jatuh miskin, Emak tidak pernah menyalahkan Abah. Emak tahu bahwa semua itu bukan salah Abah dan tetap mendukung Abah. Emak emang beda.

Konflik Euis dengan teman-teman lamanya menurutku cukup bagus. Teman-teman lama Euis di Jakarta tidak dibuat seperti teman-teman jahat. Mereka manusia biasa yang punya teman baru ketika temannya ada yang pindah. Sedih, tapi itulah hidup. Mau gimana lagi, faktor geografis memang menjadi salah satu faktor kunci pertemanan.

Adegan paling menyentuh menurutku ketika Abah menyalahkan dirinya sendiri telah membuat keluarganya jatuh miskin. Sebuah keputusan yang membuat keluarganya menderita. Meskipun dia berusaha supaya keluarganya bahagia dan mereka bahagia, tapi rasa bersalah Abah tetap ada. Ketika kamu melakukan sebaik yang kamu bisa namun hasilnya malah membuat orang yang kamu sayangi menderita. Sebuah perasaan yang cukup menyakitkan.

NB : Penulis belum berkeluarga, kalau ada salah ya harap maklum

Donasi untuk Wikipedia

Sebagai salah satu pengguna setia Wikipedia, aku pengen sekali saja ikut berdonasi membantu Wikipedia. Wikipedia hidup dari donasi orang-orang dengan minimal donasi USD 3. Aku yakin pernah membuka lebih dari 5.000 laman Wikipedia, kalau nyumbang IDR 50.000 ya 1 laman 10 rupiah lah.

Setelah membuka laman donasinya di sini, aku mencari cara yang bisa kulakukan untuk donasi.

Pilihan cara donasi

Hanya ada 3 cara yang mungkin bisa kupilih: tombol merah DONATE NOW, credit/debit card, dan bank transfer.

Metode transfer hanya bisa digunakan untuk USD, EUR, dan GBP. Tidak ada pilihan IDR.

Metode credit/debit card pun kucoba. Ketika memilih negara, aku tidak menemukan pilihan Indonesia.

Antara Brunei dan East Timor

Metode terakhir yang kucoba adalah tombol DONATE NOW. Jeng jeng jeng jeng.

Bagi teman-teman yang iseng ingin membantu siswa dan mahasiswa di luar sana mengerjakan tugas kuliahnya, mari berdonasi ke Wikipedia.

https://donate.wikimedia.org/wiki/Ways_to_Give

Review Perjanjian dengan Iblis

Hari ini aku mendapat tiket dari seorang teman untuk menghadiri Gala Premiere film Perjanjian dengan Iblis. Acara ini dihadiri sutradara, produser, pemain, segenap tamu undangan, dan saya.

Film ini bercerita tentang satu keluarga kecil, bapak (Bara), anak (Rara), dan ibu tiri(Nisa), yang sedang berlibur ke Pulau Bengalor. Mereka disambut oleh penjaga vila, Rengganis. Karakter lain yang cukup penting selain setan dan NPC adalah Salim dan Tumang.

Keluarga itu bermalam di vila dan pada saat malam harinya Rara dan Nisa diganggu oleh mimpi buruk dan setan. Konflik lainnya adalah Rara dan Nisa belum akur. RAra masih belum menerima Nisa sebagai pengganti ibu kandungnya. Film ini merupakan campuran film horor dan film keluarga.

Filmnya menurutku tidak terlalu seram. Menurut hitunganku, hanya sekitar 7 adegan yang benar-benar seram dan hanya 2 yang membuatku hampir teriak, itu juga karena jump scare. Adegan seramnya mengedepankan musik seram, nafas terengah-engah pemain, slow motion menoleh, slow motion setan menggapai, dan tentu saja muka setan full screen.

Dari awal aku sudah bisa menebak plot utamanya, meskipun aku cukup terkejut dengan plot sampingannya. Agak plot twist. Dari adegan terakhir dan kalender di film (1991 kalo gak salah), aku berspekulasi bahwa adegan tersebut adalah justifikasi untuk pembuatan sequel film ini. Yah, kalau boleh menilai, film ini sedikit lebih seram dari Womb Ghost. Dikit aja.

Ada satu adegan di kamar tidur yang membuatku berpikir. Di pinggir tempat tidur Rara ada sandal yang menghadap ke arah kasur. Aku agak susah membayangkan skenarionya. Skenario untuk menjelaskan sandal itu adalah Rara menghadap kasur, lalu naik ke kasur sambil mencopot sandal. Skenario yang lebih mungkin adalah Rara duduk dulu di kasur, baru mencopot sandal. Namun hal ini akan membuat sandal membelakangi kasur. Ya, memang kadang pikiranku suka gak jelas.

Spoiler Alert

Seperti yang sudah diduga, Rengganis adalah tokoh jahatnya dan Salim hanya ingin membantu. Plot twist yang kumaksud adalah ternyata Bara menumbalkan Nisa dan Rara. Kukira dia bapak dan suami yang baik, ternyata dia lebih sayang bisnisnya. Petunjuk bahwa dia juga tokoh jahat bisa didapat dari fakta bahwa dia tidak diganggu oleh setan sementara Nisa dan Rara diganggu.

Aku masih bingung, bagaimana Nisa setelah pingsan di rumah Rengganis bisa bersama Salim. Aku juga mempertanyakan cara Salim memperingatkan mereka, agak kurang efektif caranya. Aku juga mempertanyakan bagaimana Bara akan menjelaskan pada polisi kok bisa istri dan anaknya menghilang tiba-tiba.

Sunday Morning Training Run bersama Indo Runners

If you want to run fast, run alone

If you want to run far, run together

If you want to run fast and far, run with a pacer

Me

Aku ingin melakukan hal yang berbeda untuk memulai tahun 2019. Aku ingin lari bareng Indo Runners di Sunday Morning Training Run (SMTR). SMTR, sesuai namanya, diadakan pada hari Minggu jam 05.45 dengan tempat berkumpul di depan Equity Tower. Ada tempat penitipan barang juga lho. Untuk jadwal mingguannya, bisa langsung cek di instagram irruniversity.

Aku bangun pagi dan langsung cabut ke Equity tower. 05.45 sudah ada beberapa pelari yang berkumpul. Acara dimulai sekitar pukul 06.00 dengan pemanasan 10 menitan dan dilanjutkan foto bersama.

Setelah pemanasan, ada pembagian kelompok pelari sesuai pacernya. Menu hari ini adalah 10k dengan 5 pace yang disediakan : 6, 6.30, 7, 7.30, dan 8. Ada 2 pacer untuk setiap kategori pace. Aku memilih pace 6.30, pace yang menurutku terlalu cepat. Dipikiranku, “Ah, nanti kan bisa turun pace ganti kelompok sebelah kalo capek”.

Lari dimulai jam 6.15 diawali oleh kelompok pace 8, dilanjutkan kelompok pace 7.30, dan seterusnya sampai kelompok pace 6 menjadi kelompok terakhir yang meninggalkan tempat start. Kami berlari membentuk 2 lajur di jalur CFD.

Kakimu mulai lelah ketika sudah mencapai kilometer ke-2. Tiba-tiba pacer memberi tahu bahwa ada WS (water station) di depan. 3 WS di kilometer 3, 6, dan 8.5 membuatku bisa beristirahat 10-15 detik untuk mengatur nafas dan melemaskan kaki. Agak kaget juga ternyata aku bisa lari 10k dengan pace 6.30. Di sepanjang jalan sebenarnya ingin berhenti, tapi yang lain masih lanjut lari jadi agak segan. Memang kalau mau lari jauh dan cepat itu sangat membantu kalau bareng pacar pacer.

Abu-abu ciri anak HME