Terima kasih

Setelah 2 tahun bekerja dari mana saja, aku masuk kantor lagi.

Ada beberapa pergantian peraturan, terutama terkait akses gedung. Lift di gedung sebelah yang mengarah ke foodcourt di lantai 7 ternyata dibatasi hanya sampai di lantai 6.

Aku, seorang teman (T) dan seorang random stranger (R) ada di lantai 1, menunggu lift ke atas. Lift datang dan kami pun memencet lantai yang kami tuju. R menuju lantai P2 dan kami memencet angka 7.

Beberapa kali mencoba, tombol angka 7 tidak berubah warna. Kami sedikit kebingungan. Lift sudah mulai bergerak ke atas.

T : Eh, ini kok gak bisa ya
L : Wah, gak tw ya

R sebagai random stranger baik hati mencoba memberikan informasi.

R : Kalau mau ke lantai 7 harus lewat lantai 6

Kami memencet angka 6 dan berhasil.

L : Terima kasih (atas informasinya)

R : Terima kasih

L dan T : ….

Hening,

Pintu terbuka di P2 dan R keluar. Pintu lift tertutup. Kami tertawa.

Sepertinya efek online meeting di mana setiap orang mengucapkan terima kasih setelah selesai meeting masih terbawa di dunia nyata.

Six Pack in 30 Days (Beginner II) – 2020

Kegiatan : Workout
Platform : Apps
Tautan : https://play.google.com/store/apps/details?id=sixpack.sixpackabs.absworkout
Harga : Gratis
Waktu : ~3 jam (~10 menit tiap hari selama 30 hari)

Setelah aktif workout bersama HIIT ZSA selama sebulan, aku lalu kembali ingat salah satu target tahun ini, Six Pack in 30 Days. Baru sekali menyelesaikan beginner level (tulisan bisa dibaca di sini) padahal target 3x di tahun ini. Setelah memulai di bulan Mei, baru selesai bulan Oktober, 5 bulan yang panjang. Mungkin bisa ganti judul jadi Six Pack in 150 Days.

Ada 3 pilihan workout:

  • Beginner –> Lose Belly Fat
  • Intermediete –> Rock Hard Abs
  • Advanced –> Six Pack Abs

Setelah latihan sebulan dan lanjut ke menu ini, ternyata menu ke-30 tidak semelelahkan ketika pertama kali aku menyelesaikan menu ini. Udah agak biasa saja. Menu hari ke-30 kalau ingin mencoba.

  • Pemanasan
  • Sit-ups (20x)
  • Abdominal crunches (22x)
  • Leg raises (22x)
  • Plank (60s)
  • Side bridges right (22x)
  • Side bridges left (22x)
  • Bicycle crunches (22x)
  • Sit-ups (20x)
  • Abdominal crunches (22x)
  • Leg raises (22x)
  • Plank (60s)
  • Side bridges right (22x)
  • Side bridges left (22x)
  • Bicycle crunches (22x)
  • T plank left (6x)
  • T plank right (6x)
  • Side plank right 30s)
  • Side plank left (30s)

Menu hari ke-30 tampak lebih mudah selain karena aku sudah cukup latihan juga karena berat badanku turun. Dulu 68 kg dan sekarang 64.5 kg. Lemak perut masih ada, tapi sudah tidak setebal dulu. Total waktu untuk semua gerakan juga berkurang dibandingkan dulu. Aku juga sudah cukup tahan untuk plank semenit, sebelumnya sekitar 30 detik saja sudah gak tahan. Latihan emang gak bohong.

Aku masih menghabiskan waktu lebih dari 30 hari untuk menyelesaikan menu Six Pack in 30 Days. Masih ada target sekali lagi menyelesaikan menu ini, kali ini targetnya dalam 30 hari berturut-turut biar agak susah.

Sampai jumpa 30 hari lagi.

Donor darah #22

Kembali donor darah di hari Minggu, PMI Kramat penuh dengan pendonor dan keluarga pasien. Masih dilakukan pembatasan orang yang bisa masuk ke gedung, sehingga beberapa duduk di tenda sebelah gedung atau berdiri di depan pintu masuk. Jarak masing-masing orang juga sekitar 1 meter, meski kalau datang berkelompok juga jadinya tetap berdiri/duduk berkelompok. Setiap orang menggunakan masker, daerah wajib masker.

Sampai di PMI dan melihat antrean cukup panjang, sempat membuat ingin menunda donor darah. Sudah jauh-jauh datang, akhirnya mengantre, cek suhu, mengambil formulir, mengisi formulir, dan kembali mengantre menunggu panggilan.

Sekitar 30 menit menunggu di halaman PMI, namaku dipanggil petugas untuk masuk ke ruang tunggu dan mengantre tes HB dan cek tekanan darah. Cukup waktu 5 menit tes HB namun butuh sekitar 30 menit lagi untuk antre cek tekanan darah.

Dokter yang melakukan pengecekan tekanan darah memberikan informasi bahwa untuk saat ini donasi bisa dilakukan lebih sering. Sebelumnya donor darah disarankan untuk dilakukan minimal 75 hari sekali, saat ini sudah boleh setiap 61 hari. Kebutuhan darah sepertinya masih cukup tinggi.

Setelah lolos screening, aku diberi masker untuk digunakan dan diminta mencuci tangan, lalu antre lagi. Daerah yang biasanya digunakan untuk donor darah apheresis digunakan untuk donor darah merah, sehingga jumlah tempat tidur untuk donor bertambah. Di antara 2 pendonor, tempat tidur disemprot oleh petugas. Sudah ada SOP dan memang protokol kesehatan dipatuhi di sini. Antre sejenak di dalam ruangan, dapat giliran donor, donor darah 15 menit, mengambil kartu donor, lalu mengambil refreshment donor.

15 menit berbaring dengan sedikit rasa digigit semut (yang agak besar) dan kita bisa membantu orang yang membutuhkan darah

Datang hari Minggu jam 13.30, butuh waktu antre 90 menit dan waktu donor 15 menit, sehingga totalnya 105 menit. Kalau ingin lebih cepat bisa mencari waktu lain.

Kebutuhan donor saat ini jauh lebih besar dibandingkan jumlah donor dari pendonor. Info lebih lengkap bisa didapatkan di page KSDD. KSDD atau Komunitas Sahabat Donor Darah adalah salah satu komunitas yang menghubungkan pasien yang membutuhkan darah dengan pendonor. Bisa langsung menghubungi admin bila ingin donor darah yang langsung ke pasien.

Selamat donor!

Bahagia hedonis à la Epikuros

Acara pertama dari rangkaian Philosophy Underground “Tujuh Jalan Bahagia”. Philosophy Underground mengupas 7 cara bahagia menurut 7 filsuf, baik secara online maupun secara offline (sebelum ada pengumuman PSBB). Acara ini dilaksanakan setiap hari Jumat ke-2 dan ke-4. Akan ada 7 filsuf yang dibahas selama 7 pertemuan. Bahasan kali ini dibawakan oleh A. Setyo Wibowo dengan topik Bahagia hedonis à la Epikuros dan moderator Ito Prajna.

Aku tidak mengetahui tentang Epikuros sebelumnya dan aku tidak melakukan riset tambahan. Semua yang aku tulis hanya berdasarkan pemahamanku ketika mendengarkan penjelasan, jadi akan banyak kesalahan di tulisan ini. Kritik dan saran sangat diharapkan.

Epikuros merupakan filsuf Yunani yang lahir di Athena pada 341 SM. Dia menulis 300an karya dan meninggal di usia 70an. Epikuros membuat perkumpulan dengan nama The Garden. Dia menerima semua orang, termasuk wanita dan PSK, sesuatu yang tidak (atau jarang?) dilakukan oleh filsuf lain pada masanya. The Garden menekankan persahabatan, tidak hirarkis (egaliter), dan hidup sederhana. Mereka merayakan makan-makan bersama tiap bulan pada tanggal 20, tanggal lahir Epikuros.

Bila yang secukupnya tak memuaskan, maka tak akan pernah puas dengan apa pun

Ajaran Epikuros dapat diketahui salah satunya berkat Diogenes dari Oenoanda. Diogenes merupakan pengikut Epikuros dan membuat perkumpulan serta menuliskan ajaran-ajaran Epikuros di batu, di sebuah tempat di Turki bagian Selatan. Batu-batu ini masih ada sampai sekarang dan memberi kita informasi tentang ajaran Epikuros.

Untuk menjadi bahagia, ajaran nomor 1 Epikuros adalah kenali baik-baik dirimu dan selaras dengan alam.

Lengkapi kapalmu, hai kaum bahagia, dan jauhilah segala budaya

Epikuros


Menurut Epikouros, belajar filsafat bukan dengan mempelajari pemikir lain (Platon, Aristoteles, dll) tapi mulai dari diri sendiri. Pengajar harus tahu bahwa hal pertama yang ia lakukan adalah menjadi murid bagi dirinya sendiri. Dalam ajaran ini, mengenal diri sendiri merupakan hal yang sangat penting. Ajaran ini membentuk orang-orang yang hidup, yang cukup dengan dirinya sendiri, dan bangga dengan harta yang dia miliki sendiri. Filsafat yang diusungnya merupakan terapai bagi jiwa untuk bisa menikmati saat ini, sekarang.

Ada empat inti ajaran Epikuros:

  • Tidak takut Dewa (Tuhan)
  • Tidak takut mati
  • Kenikmatan memiliki batas ilmiah
  • Rasa sakit memiliki batas alamiah

Menurut pandangan Epikuror, Dewa ada dan imortal namun Dewa tidak mengurusi manusia. Dewa sudah bahagia dengan diri mereka sendiri, otonom, independen, dan mereka imortal karena mereka “di luar waktu”. Dewa juga tidak saling berperang ataupun bisa diajak untuk bertransaksi.

Epikuros hidup minimalis dan tidak mengejar hedonisme atau sesuatu yang berlebihan. Epikuros membagi kebutuhan menjadi 3:

  • Alamiah dan mutlak untuk hidup
  • Alamiah tidak mutlak
  • Tidak alamiah dan tidak mutlak (ingin kaya raya, ingin dihormati)

Untuk menjadi bahagia, kita perlu mengenal diri sendiri, bersahabat, dan mencari kenikmatan (kebutuhan) seperlunya saja.

Selamat berbahagia!

Donor darah #21

Hari ini PMI Pusat di Kramat tampak padat. Belum sepadat dahulu saat aku menghabiskan lebih dari 2 jam untuk donor darah. Kepadatan ini hanya semu, karena kapasitas ruang tunggu dibatasi 50% saja. Hal ini membuat orang-orang berdiri di luar bangunan dan duduk-duduk di lantai senyaman mereka.

Antrian tidak terlalu panjang, ada seorang laki-laki dengan anaknya sedang berbicara dengan petugas. Bahkan aku yang jarang memperhatikan orang bisa dengan jelas melihat bahwa mata bapak tersebut merah. Kurang tidur, tebakanku dari tempat dia berada saat ini dan topik yang sedang dia bicarakan dengan petugas. Dia membutuhkan 3 kantung golongan darah A, namun dari 3 orang yang ke PMI hanya 1 orang yang berhasil donor.

Mungkin takdir, mungkin kebetulan, mungkin juga manusia cenderung melebih-lebihkan hal yang berkesan buat mereka, aku yang bergolongan darah A baru saja datang dan mendengar percakapan mereka. Perbincangan singkat, petugas memberikan form untuk diisi. Darahku akan diberikan untuk bapak tersebut.

Tertulis nama seorang wanita di form yang akan kuisi, nama wanita yang membutuhkan darah. Aku memilih tempat yang cukup sepi untuk mengisi formulir. Bapak tersebut dan anaknya mendekati dan menjelaskan sedikit, istrinya di rumah sakit dan membutuhkan 3 kantong darah untuk operasi. Aku tidak bertanya untuk operasi apa, rasa ingin tahu tidak harus selalu dipuaskan. Bapak tersebut bercerita bahwa dia mendapatkan info dari rumah sakit, donor golongan darah apa saja boleh nanti bisa ditukar dengan golongan darah A, namun PMI memberikan info yang berbeda. Hanya donor darah A untuk bisa mendapatkan golongan darah A. Tiga orang datang ke PMI, hanya 1 orang yang bergolongan darah A. Tiga donor darah yang dibutuhkan, baru ada satu yang tersedia.

Aku selesai mengisi dan masuk ke dalam kantor PMI. Bapak tersebut menunggu di luar. Tidak butuh waktu lama untuk cek HB, cek tekanan darah, dan melakukan donor darah. Sakit di ujung jari dan lekukan lengan serta darah 350 ml ditukar dengan stempel dan beberapa snack.

Saat akan meninggalkan PMI, bapak itu muncul lagi di hadapanku. Matanya lebih merah daripada sebelumnya. Bapak itu tidak tahu bagaimana cara untuk menukarkan kertas donor dengan kantong darah. Aku menemani bapak bermata merah menuju bagian resepsionis, memberikan kertas donor ke petugas, dan menunggu. Beberapa detik kemudian petugas memberikan selembar kertaas untuk diberikan ke bank darah di rumah sakit.

Bapak bermata merah menjulurkan tangan hendak menjabat tanganku. Tidak kusambut karena social distancing. Entah mana yang lebih baik, tidak menjabat atau menjabat lalu membersihkan tangan secepatnya. Bapak itu mengucapkan terima kasih, aku mengucapkan sama-sama dan bergegas pergi. Atmosfer di situ terlalu emosional.

Sakit di ujung jari dan lekukan lengan serta darah 350 ml ditukar dengan stempel, beberapa snack, dan ucapan terima kasih. Barter yang menguntungkan semua belah pihak.

Bulan pada Buku Orang-orang Proyek

Bertahun-tahun yang lalu aku sempat belajar sedikit tentang astronomi. Ilmuku jelas tidak dalam, cuma masih sedikit nyangkut di kepala dan kadang muncul kalau topik pas. Ingatan ini muncul ketika aku sedang membaca Orang-orang Proyek karya Ahmad Tohari. Pada bagian ketiga (bab tiga), Ahmad Tohari menulis dengan detil tentang bulan sebagai latar belakang cerita. Ada sedikit rasa “kayaknya ada yang salah” ketika pertama kali membaca bagian itu, setelah berhenti untuk berpikir lebih lanjut, muncul keinginan untuk membahas lebih jauh.

Semua kutipan di bawah ini diambil dari bagian ketiga. Peristiwa terjadi di sebuah daerah di Pulau Jawa pada sebuah pagi sekitaran bulan Juni 1991.

Bulan tua. Ketika kokok ayam pertama terdengar, bulan yang tinggal sepertiga bulatan masih sepenggalah di atas ufuk barat. Di timur, bintang kejora tampak sempurna, karena langit kemarau sangat bersih.

…….

Kokok ayam terdengar makin ramai. Kelelawar dan kalong mencari tempat bersembunyi. Seakan takut kesiangan. Langit di timur merah merona, menandakan pagi kan menjelang. Bulan sudah tergelincir ke barat gunung.

…….

Dan azan Subuh sayup terdengar jauh dari seberang Sungai Cibawor. Bulan yang pasti hampir menyentuh cakrawala langit barat. Kejora memucat dan gemintang mulai tampak samar karena datangnya cahaya matahari.

Orang-orang Proyek – Ahmad Tohari

Umur bulan berkisar 0-30 hari. Bulan tua mungkin sekitaran 20-30 hari.

Bulan yang tinggal sepertiga bulatan, berarti umur bulan sekitar 23-24 hari. Masih konsisten dengan informasi sebelumnya.

Dari beberapa kalimat lainnya, kita bisa mengetahui bahwa bulan hampir tenggelam di ufuk barat saat matahari terbit, sekitar pukul 4-5 pagi. Bulan dapat diperkirakan berumur 13-14 hari.

Umur bulan menjadi tidak konsisten kalau kita gabungkan informasi yang kita dapatkan. Tidak mungkin bulan berumur 13 hari dan 23 hari pada hari dan tempat yang sama. Informasi latar belakang ini sebenarnya tidak mempengaruhi isi cerita, namun cukup mengganggu kenikmatanku ketika membaca.

Lanjut lagi baca buku, masih ada bagian keempat untuk dibaca.

WFH 40 – Konser “ORKESTRA DI RUMAH” bersama Erwin Gutawa dan Afgan

Kegiatan : Konser online
Platform : Website
Pengisi : Erwin Gutawa Orchestra, Afgan, Najwa Shihab, dan Woro Mustiko
Tautan : https://www.loket.com/event/konser-di-rumah-bersama-erwin-gutawa-afgan_JaU
Harga : IDR 50,000
Waktu : 40 menit

Salah satu kegiatan yang sekarang sering dilakukan adalah konser online. Kemarin sempat lihat konser online Didi Kempot, Mocca, dan beberapa artis lainnya.

Sudah lama ingin melihat Erwin Gutawa Orchestra dan kebetulan ada konser online ini. Uang tiket IDR 50,000 untuk 40 menit konser. Sebagian penghasilan dari konser ini akan disedekahkan. Ada puluhan orang yang berkolaborasi untuk menghasilkan suara ini, pasti prosesnya tidak mudah.

Konser ini dimulai tepat waktu, total lagunya sendiri “kayaknya” ada 8 lagu. Lagu-lagu yang dibawakan bertema ketuhanan.

Namanya acara online, yang paling penting adalah internet yang stabil.

Buffering
Tulisan di akhir acara

Ada puluhan pemain alat musik dan banyak penyanyi. Akan menarik kalau diceritakan proses pengambilan gambar dan suara, lalu proses penyatuannya. Aku cukup penasaran, apakah banyak digital editing untuk mengatur tempo ataukah emang udah pada jago aja mengatur tempo. Atau ada baseline yang dikirimkan dahulu sehingga mereka bisa langsung mengikuti.

Seperti biasa, suara orkestranya keren (tapi pasti lebih keren kalo live), suara Afgan merdu, suara Woro baru sekali ini aku dengar dan langsung seneng, dan suara pembacaan puisi Najwa yang khas. Mungkin bisa sebulan sekali atau dua kali nonton konser niat seperti ini.

Selamat menikmati.

WFH 39 – Elduvik Village (Faroe Island Online Tour)

Kegiatan : Online Tour
Platform : Website
Tujuan : Elduvik Village, Faroe Island
Tautan : https://www.remote-tourism.com/
Maps : https://goo.gl/maps/tJvrDDHZkirxGvhY8
Harga : Gratis
Waktu : 1 jam

Sekali lagi mengunjungi Faroe Island lewat tur online. Kunjungan sebelumnya bisa dibaca di sini.

Faroe Island juga terkena dampak Covid-19 sehingga sektor pariwisata menjadi sepi. Untuk tetap memberikan kesempatan orang-orang di seluruh dunia untuk “berkunjung” ke Faroe Island, dinas pariwasatanya mempunyai ide untuk melakukan tur online. Tur ini berlangsung selama 1 jam dan “pengunjung” dari seluruh dunia dapat berinteraksi langsung dengan pemandu. Tur dilakukan seminggu sekali dengan setiap tur selama 1 jam. Selama tur ada 60 orang yang bisa mengatur arah pemandu, maju, mundur, kanan, kiri, lari, dan lompat. Tur ini dilakukan setiap Kamis jam 00.00 WIB.

Elduvik, baru lihat langsung jatuh cinta

Minggu ini tur mengunjungi Elduvik, sebuah desa kecil dengan jumlah penduduk 12 (atau 23 menurut wikipedia). Kali ini aku sudah masuk sejak awal jadi aku masuk ke dalam antrian controller. Ada tulisan “Est. waiting: 1 hour” menandakan kapan aku akan mendapatkan giliran. Waktu perkiraan turun setiap menit dan setiap ada orang yang disconnect. Awalnya masuk waiting list, namun setelah 20 menit aku masuk ke daftar utama. Agak deg-degan menunggu waktu menjadi controller juga.

Menjelajahi desa kecil dengan laut di sisi satu dan pegunungan di sisi lain, sebuah pemandangan yang indah. Melihat pemandangan di Elviduk, bikin pengen lari dan jalan-jalan keliling daerah situ. Sarah menjadi guide lagi setelah tur minggu lalu juga menjadi guide di tur sebelumnya. Kali ini kami mengunjungi kuburan lama, sekolah (yang sudah tutup), tempat domba lagi makan, tempat kapal tradisional Faroe Island, dan gorge yang digunakan sebagai dermaga.

Di tur ini kami bertemu dengan 2 orang penduduk, secara tidak langsung kami sudah bertemu dengan 5-15% penduduk.

Ada banyak pemandangan menarik di tur kali ini. Semoga minggu depan tur luar ruangan lagi dan bisa ikut lagi. Bila ingin mengunjungi desa ini lewat google maps, tautan sudah aku sertakan di atas.

Selamat menikmati!

WFH 38 – Baseline: Infrastructure

Kegiatan : Course online
Platform : Qwiklabs
Topik : Baseline: Infrastructure
Tautan : https://www.qwiklabs.com/quests/33
Harga : Gratis
Waktu : 3h50m (atau 6h)
Progres : 4/12 (target 12 dari total 22)
Pendahuluan : https://gugelberg.com/wfh-24-juaragcp/

Salah satu quest yang bisa dengan cepat diselesaikan. Kurang dari 4 jam bisa selesai kalau mau menyelesaikan quest dengan waktu tercepat, atau kalau mau semua lab selesai kira-kira butuh waktu 6 jam. Selain lab terakhir, lab lainnya cukup mudah diselesaikan.

Lab yang ada di quest ini:

  • Cloud Storage: Qwik Start – Cloud Console
  • Cloud Storage: Qwik Start – CLI/SDK
  • Cloud IAM: Qwik Start
  • Cloud Monitoring: Qwik Start
  • Cloud Functions: Qwik Start – Console
  • Cloud Functions: Qwik Start – Command Line
  • Google Cloud Pub/Sub: Qwik Start – Console
  • Google Cloud Pub/Sub: Qwik Start – Command Line
  • Google Cloud Pub/Sub: Qwik Start – Python
  • Baseline Infrastructure: Challenge Lab

Ada 6 tipe lab, Cloud Storage, Cloud IAM, Cloud Monitoring, Cloud Function, Google Cloud Pub/Sub, dan Challenge Lab. Ada beberapa pilihan untuk mempelajari lab-lab tersebut, apakah lewat Console, CLI/SDK, Command Line, atau Python. Pilih saja salah satu sesuai keinginan, atau pilih semua kalau mau jadi avatar.

Lab terakhir, Baseline Infrastructure: Challenge Lab, merupakan lab yang tipe baru yang pernah kuikuti. Tidak ada langkah-langkah mudah yang tinggal copy paste. Lab ini hanya berisi tujuan saja, jadi kita harus mengingat kembali cara-cara di lab sebelumnya dan memodifikasi sesuai tugas. Cukup menyenangkan, gak bisa copas-copas dan harus berpikir.

Meski lab terakhir cukup seru, secara garis besar quest ini cukup mudah untuk diselesaikan. Waktu yang dibutuhkan juga tidak lama.

Selamat belajar!