Motivasi Membaca Buku

Ditulis pada September 2020

Berawal dari pernyataan seorang teman di Twitter, “butuh motivasi buat baca, apa baca buku motivasi dulu ya”, aku jadi bertanya-tanya.

Mengapa aku membaca buku?

Sebuah pertanyaan sederhana namun menarik karena buat apa juga mikirin hal seperti itu.

Mengisi waktu luang

Masa-masa WFH dan PSBB, banyak waktu yang kuhabiskan di dalam kamar. Salah satu cara biar gak mati gaya tentu saja dengan lembur kerjaan membaca buku. Tinggal pilih buku yang menarik hati, lalu mulai membaca. Tiba-tiba saja sudah waktu makan malam.

Menambah pengetahuan

Membaca buku menambah pengetahuan. Bisa pengetahuan yang cukup penting kalau bukunya tentang penelitian, bisa pengetahuan tentang sastra, bisa pengetahuan tentang cerita isi buku, bisa juga pengetahuan bahwa buku itu tidak mengasikkan untuk dibaca.

Bisa dicicil

Membaca bisa dilakukan sedikit demi sedikit. Setiap hari bisa 1 halaman atau 1 bab per hari, buku setebal apapun pasti bisa selesai dibaca. Tidak seperti naik gunung misalnya yang perlu waktu lebih lama dan terus menerus.

Bisa dilakukan di manapun

Membaca bisa dilakukan di hampir semuat tempat. Baca buku di gunung? Bisa. Di kendaraan umum? Bisa. Di kafe? Bisa. Di perpustakaan? Bisa.

Bisa dibahas dengan teman

Dengan pengetahuan yang kamu dapatkan di atas, kamu bisa melakukan diskusi dengan teman. Bisa juga cuma sekadar menceritakan pengalamanmu membaca buku itu ke temanmu. Bisa memuji bila bukunya bagus atau bisa berkeluh kesah juga. Kalau nemu teman yang sudah baca buku yang sama, bisa amplifikasi pujian atau amplifikasi keluh kesah.

Dianggap produktif

Membaca buku dianggap cukup produktif. Kalau ada teman bertanya, “kamu seharian ngapain?”, dengan jawaban membaca buku maka harimu bisa dianggap produktif. Meski sama-sama membaca, membuka Twitter seharian dimaknai bukan kegiatan produktif.

Sebuah pencapaian

Menyelesaikan satu buku merupakan sebuah pencapaian dan bagi fakir like seperti saya, bisa digunakan untuk mencari like.

Bisa dilakukan sendiri

Membaca tidak memerlukan orang lain, bisa dilakukan sendiri sesuai waktu yang diinginkan. Tidak perlu juga mencari teman dulu seperti main futsal, membaca bisa kamu lakukan tanpa teman.

Menyenangkan

Membaca itu menyenangkan. Aku menikmati membaca dan suka melakukannya. Mungkin tidak semua orang suka, tapi ya namanya hobi tiap orang beda-beda. Ada banyak genre buku yang bisa dicoba, siapa tahu nemu genre dan topik yang cocok. Membaca buku yang tidak asik itu cukup membuat membaca jadi beban.

Tidak semua orang suka membaca buku dan menurutku tidak perlu mengikuti hobi orang lain bila memang tidak merasakan nikmatnya. Mungkin bisa dicoba mencari hobi yang lain atau bila sudah punya hobi lain, bisa mencari bacaan yang sesuai dengan hobi tersebut.

Selamat membaca!

Mereka Suamiku?

Akhir bulan adalah waktuku untuk membeli buku di Google Play Store. Saat berselancar, aku menemukan bagian top selling. Bagian buku-buku yang sedang laris saat ini di Play Store.

Top selling akhir Januari 2019

Kulihat judul pada peringkat pertama, “Mereka Suamiku 2”. Loading sebentar. Mereka, menunjukkan jamak. Suamiku, menunjukkan poliandri. 2 menunjukkan ini adalah sequel. Hmmm, topik yang mungkin menarik. Mari kita bedah lebih dalam.

Mereka suamiku 2

Nama pengarang menunjukkan kemungkinan genre. Untung aku ingat pepatah terkenal, jangan menilai buku dari nama pengarang. Aku lalu membuka bagian ringkasan buku.

Sinopsis Mereka Suamiku 2

Wow, sebuah premis yang teramat sangat tidak biasa. Bukunya Kafka yang orang berubah jadi serangga tampak normal setelah membaca sinopsis buku ini. Sedikit berpikir positif, aku putuskan untuk mencari buku pertamanya.

Sinopsis Mereka Suamiku

Di mata, bukan dimata. Baru baca sinopsis aja udah kesel. Aku masih berbaik hati untuk mengunduh dan membaca contoh buku ini. Aku membaca dengan kecepatan kilat, asal sapu saja ke satu paragraf, lalu lompat le beberapa paragraf di bawahnya, lalu lompat lagi. Kisaran 5 menit, aku susah sampai ke halaman 66. Gratisnya cuma sampai segitu.

Hema adalah gadis 16 tahun yang dinikahi 3 pria bersaudara yang kaya dan ganteng. Mereka berumur 30, 25, dan 21. Hema miskin, ayahnya sakit, mau berobat pinjam ke paman yang jahat, ketemu 3 pangeran, bapaknya dibawa ke rumah sakit, bapaknya diobati, bapaknya mati setelah sempat sadar, dia tinggal bareng pamannya, melarikan diri ketemu 3 pangeran (lagi), dijual pamannya ke 3 pangeran, soft porn, melarikan diri, ketemu bandit, 3 pangeran menyelamatkan, dan habis itu aku yakin mereka menikah. Yup, 1 demi 1 menikah dengan tokoh utama.

Buku ini agak kacau sih, anak umur 16 tahun. Kalau di 9gag sih barely legal. Lalu ada soft porn. Seharusnya di Play Store untuk buku ada tanda eksplisit atau batas umur. Mungkin tampak sia-sia, toh kalau mau nyari yang lebih vulgar juga gampang. Setidaknya hal itu berguna untuk orang yang memang tidak suka, jadi gak kaget kalau baca.

Review Mereka Suamiku 2

Dari jumlah rating dan review yang ada, buku terbitan 11 Januari 2019 ini gak popular amat. Hanya menandakan minat beli masyarakat Indonesia di Play Store tidak terlalu tinggi. Kalau mau berburuk sangka, rating dan review awal ini dari pengarang dan temannya. Biar bukunya masuk ke top selling jadi mendapat paparan.

Oh ya, ada extra part juga yang dijual seharga 7 ribu rupiah. Total untuk ketiga buku ini kalau diskon 112 ribu rupiah. Mungkin ada pembaca yang tertarik.

Itu Namanya Absurd

Aku sedang membaca sebuah buku terjemahan dari salah satu pengarang favoritku. Ada satu dialog yang menurutku tidak pas. Salah satu alasan aku lebih suka membaca buku dalam bahasa aslinya daripada terjemahan.

Aku tertawa ketika membayangkan kalimat tersebut digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Hasil terjemahan Google dan membayangkan percakapan dalam bahasa Inggris membua tawaku lebih keras.

World Book Challenge

Inspired by Geography Now, a must subscribe youtube channel, I challenge myself to read books from all countries in the world. I read more than 30 books a year, mostly comes from Indonesia, UK, and USA. I’ll try to sneak 5 books a year from other countries so that I can finish this challenge. There are 193 sovereign states registered as members of United Nations. If i’m lucky, i can finish this challenge by the next 3 decades.

Due to language limitation, i can only read translated version of some books. Ten out of 193, still a long way to go. I’m open to suggestions.

First edit in August 2020, 14 out of 193.

Here is the list of countries and a sample book that I’ve read until today.

  • Afghanistan: The Kite Runner by Khaled Hosseini
  • Albania
  • Algeria
  • Andorra
  • Angola
  • Antigua and Barbuda
  • Argentina
  • Armenia
  • Australia
  • Austria
  • Azerbaijan
  • Bahamas
  • Bahrain
  • Bangladesh
  • Barbados
  • Belarus
  • Belgium
  • Belize
  • Benin
  • Bhutan
  • Plurinational State of Bolivia
  • Bosnia and Herzegovina
  • Botswana
  • Brazil
  • Brunei Darussalam
  • Bulgaria
  • Burkina Faso
  • Burundi
  • Cabo Verde
  • Cambodia: First They Killed My Father: A Daughter  of Cambodia Remembers by Loung Ung
  • Cameroon
  • Canada: Anne of Green Gables by L.M. Montgomery
  • Central African Republic
  • Chad
  • Chile
  • China
  • Colombia
  • Comoros
  • Congo
  • Costa Rica
  • Côte d’Ivoire
  • Croatia
  • Cuba
  • Cyprus
  • Czech Republic: Metamorphosis by Franz Kafka
  • Democratic People’s Republic of Korea
  • Democratic Republic of the Congo
  • Denmark
  • Djibouti
  • Dominica
  • Dominican Republic
  • Ecuador
  • Egypt
  • El Salvador
  • Equatorial Guinea
  • Eritrea
  • Estonia
  • Eswatini
  • Ethiopia
  • Fiji
  • Finland
  • France: Le Petit Prince by Antoine de Saint-Exupery
  • Gabon
  • Republic of The Gambia
  • Georgia
  • Germany
  • Ghana
  • Greece
  • Grenada
  • Guatemala
  • Guinea
  • Guinea-Bissau
  • Guyana
  • Haiti
  • Honduras
  • Hungary
  • Iceland
  • India
  • Indonesia: Lelaki Harimau by Eka Kurniawan
  • Islamic Republic of Iran
  • Iraq
  • Ireland
  • Israel: Sapiens by Yuval Noah Harari
  • Italy: Pinocchio by Carlo Collodi
  • Jamaica
  • Japan: Totto-chan: The Little Girl at the Window by Tetsuko Kuroyanagi
  • Jordan
  • Kazakhstan
  • Kenya
  • Kiribati
  • Kuwait
  • Kyrgyzstan
  • Lao People’s Democratic Republic
  • Latvia
  • Lebanon
  • Lesotho
  • Liberia
  • Libya
  • Liechtenstein
  • Lithuania
  • Luxembourg
  • Madagascar
  • Malawi
  • Malaysia: Anak Mat Lela Gila by Ishak Haji Muhammad
  • Maldives
  • Mali
  • Malta
  • Marshall Islands
  • Mauritania
  • Mauritius
  • Mexico
  • Federated States of Micronesia
  • Monaco
  • Mongolia
  • Montenegro
  • Morocco
  • Mozambique
  • Myanmar
  • Namibia
  • Nauru
  • Nepal
  • Netherlands: Max Havelaar by Multatuli (Eduard Douwes Dekker)
  • New Zealand
  • Nicaragua
  • Niger
  • Nigeria
  • Norway
  • Oman
  • Pakistan
  • Palau
  • Panama
  • Papua New Guinea
  • Paraguay
  • Peru
  • Philippines
  • Poland
  • Portugal
  • Qatar
  • Republic of Korea
  • Republic of Moldova
  • Romania
  • Russian Federation
  • Rwanda
  • Saint Kitts and Nevis
  • Saint Lucia
  • Saint Vincent and the Grenadines
  • Samoa
  • San Marino
  • São Tomé and Príncipe
  • Saudi Arabia
  • Senegal
  • Serbia
  • Seychelles
  • Sierra Leone
  • Singapore
  • Slovakia
  • Slovenia
  • Solomon Islands
  • Somalia
  • South Africa
  • South Sudan
  • Spain
  • Sri Lanka
  • Sudan
  • Suriname
  • Sweden
  • Switzerland
  • Syrian Arab Republic
  • Tajikistan
  • Thailand
  • The former Yugoslav Republic of Macedonia
  • Timor-Leste
  • Togo
  • Tonga
  • Trinidad and Tobago
  • Tunisia
  • Turkey
  • Turkmenistan
  • Tuvalu
  • Uganda
  • Ukraine
  • United Arab Emirates
  • United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland: And Then There Were None by Agatha Christie
  • United Republic of Tanzania
  • United States of America: To Kill a Mockingbird by Harper Lee
  • Uruguay: Miracle in the Andes by Nando Parrado and Vince Rause
  • Uzbekistan
  • Vanuatu
  • Bolivarian Republic of Venezuela
  • Vietnam
  • Yemen
  • Zambia
  • Zimbabwe

Antara Cinta, Budaya, dan Generasi Kita – Komunitas #1Minggu1Cerita

Judul Buku : Antara Cinta, Budaya, dan Generasi Kita
Pengarang : Komunitas #1Minggu1Cerita
Jumlah Halaman : 265
**

Antara Cinta, Budaya, dan Generasi Kita

Buku Antara Cinta, Budaya, dan Generasi kita merupakan antologi cerita pendek dari komunitas #1Minggu1Cerita. Sebuah komunitas tempat salah seorang teman saya bernaung. Ada 22 cerita pendek dalam buku ini mencakup cinta, budaya, masa kini, dan juga kisah masa lalu.

Ada 22 penulis sehingga ada 22 tulisan dengan gaya yang berbeda-beda. Ada yang pemilihan katanya enak dinikmati, ada yang ringan, ada yang bergaya teenlit, ada yang lucu. Ragam budaya penulis juga membuat ada beberapa cerita yang diselipi bahasa lokal sehingga perlu catatan kaki.

Bila harus memilih, berikut ini adalah cerita yang paling aku suka.

  1. Gasiang oleh Dharma Poetra
  2. Bisikan Rindu oleh Merisa Putri
  3. Kala Hujan oleh Reytia Anindita
  4. Konde oleh Ismail Sunni
  5. Sepasang Mata Bola yang Menari oleh Peppy Febriandini

Konde oleh Ismail Sunni

Konde bercerita tentang Arya, pemuda mendekati kepala tiga, pernah kuliah di teknik elektro, berkecukupan, bekerja sepagai programmer dan belum punya pasangan. Untung dia tidak lulus kuliah, jadi ada sedikit pembeda dengan teman penulis. Konflik terkait perjodohan jadi kocak diceritakan. Cerita Arya mungkin bisa disimpulkan dalam kalimat “desperate times call for desperate measures”.