Aku dan Ragnarok

Ragnarok, sebuah game MMORPG yang cukup terkenal saat aku masih SMP. Sering lihat orang main, tapi dengan adanya voucher dan perlu jam main yang banyak membuatku urung memainkannya. Aku lebih sering menghabiskan uang jajanku untuk game yang bisa dimainkan sekali tamat, seperti CS atau WE. Aku tidak tahu apa serunya Ragnarok atau bagaimana cara mainnya.

Ragnarok sempat kembali marak ketika aku kuliah. Beberapa teman memainkan game ini. Aku yang sudah punya laptop dan punya akses internet masih setia dengan game yang lebih seru, Freecell, Solitaire, Hearts, dan Minesweeper.

Aku cuma punya satu memori bermain Ragnarok. Aku sedang menginap di rumah teman kuliahku, sebut saja Gogo. Gogo sibuk bermain Ragnarok dan aku sibuk melakukan hal lain. Aku sempat memperhatikan dia bermain dan biasanya game itu makin seru kalau ada teman mainnya. Ketika dia akan tidur, aku menawarkan diri untuk membantu dia grinding. Mencoba main gamenya sekalian membantu teman levelling, kalau seru nanti bisa ikutan main.

Gogo memberi tahu cara main, hanya untuk jalan, attack, dan heal. Cukup lah. Dia pun pergi tidur dan aku pergi berburu Poporing.

Cukup lama aku berburu Poporing, muncul karakter lain di sebelahku dan dia mengajak ngobrol. Training dari Gogo belum mencakup cara chat, jadi ya aku hanya bisa diam.

Karakter itu mengajak ngobrol lagi. Aku lempeng berburu Poporing. Dia mencoba beberapa kali untuk mengajakku mengobrol, tapi tetap tidak kubalas karena memang tidak tahu caranya. Tiba-tiba, karakterku berpindah ke sebuah ruangan seperti penjara. Tanpa ada tempat untuk keluar. Sial!

Karena tidak tahu apa yang terjadi dan Gogo sudah tepar, aku phone a friend. Kebetulan ada satu orang teman lagi yang ikut bermain, sebut saja Rhesa. Setelah menceritakan kronologi ke Rhesa (dengan sedikit panik), lalu aku menyerahkan masalah ini ke dia dan pergi tidur. Maklum, training masih kurang.

Siang harinya, ketika terbangun aku bertanya pada Gogo terkait masalah di Ragnarok. Poin yang aku dapatkan dari penjelasan dia :

  • Karakter yang aku temui adalah admin
  • Admin mengajakku mengobrol
  • Aku diam karena tidak tahu cara chat
  • Admin masih mencoba mengajakku mengobrol
  • Masih kucuekin karena emang gak tahu caranya
  • Admin nge-ban aku karena dikira bot

Pertama kalinya sepanjang hidupku (sampai saat ini) aku dikira bot. Hasil mediasi dengan admin pun tidak menghasilkan hasil positif, akun Ragnarok Gogo tetap di-ban.

Sekalinya main Ragnarok, langsung dicurigai sebagai bot dan langsung di-ban. Dan langsung pensiun.

Botting

NB : Info dari Gogo, bahkan bot biasanya tidak secupu itu
NB2 : Empunya akun tidak dendam, mungkin sepadan dengan hak untuk ngata-ngatain

Cara Perawatan/Pencucian Batik

Dua tahun yang lalu aku diberi batik terbungkus plastik. Ada secarik kertas di dalam bungkusan tersebut. Secarik kertas berisi tata cara perawatan dan pencucian batik.

Tata cara merawat dan mencuci batik

Yup, sampai kosan, buka lemari, taruh batik di bagian paling bawah tumpukan pakaian. Perawatan yang terlalu susah membuatku memilih untuk menggunakan batik yang lain saja. Disimpan biar awet.

Tulisan di kertas tersebut cukup mengganggu karena huruf kapital hampir di setiap kata, penggunaan imbuhan di- yang tidak tepat, dan seterika.

Cara perawatan / pencucian batik :

  1. Gunakan sedikit saja sabun cuci
  2. Proses perendaman maksimum 10 menit
  3. Cukup dikucek dengan lembut
  4. Tidak boleh menggunakan sikat
  5. Jangan dijemur langsung di bawah sinar matahari
  6. Cukup setrika bagian dalam batik

NB : Akhirnya dipakai juga pas hari batik nasional 2018 karena batik yang lain sudah identik dengan kondangan