Donor darah #21

Hari ini PMI Pusat di Kramat tampak padat. Belum sepadat dahulu saat aku menghabiskan lebih dari 2 jam untuk donor darah. Kepadatan ini hanya semu, karena kapasitas ruang tunggu dibatasi 50% saja. Hal ini membuat orang-orang berdiri di luar bangunan dan duduk-duduk di lantai senyaman mereka.

Antrian tidak terlalu panjang, ada seorang laki-laki dengan anaknya sedang berbicara dengan petugas. Bahkan aku yang jarang memperhatikan orang bisa dengan jelas melihat bahwa mata bapak tersebut merah. Kurang tidur, tebakanku dari tempat dia berada saat ini dan topik yang sedang dia bicarakan dengan petugas. Dia membutuhkan 3 kantung golongan darah A, namun dari 3 orang yang ke PMI hanya 1 orang yang berhasil donor.

Mungkin takdir, mungkin kebetulan, mungkin juga manusia cenderung melebih-lebihkan hal yang berkesan buat mereka, aku yang bergolongan darah A baru saja datang dan mendengar percakapan mereka. Perbincangan singkat, petugas memberikan form untuk diisi. Darahku akan diberikan untuk bapak tersebut.

Tertulis nama seorang wanita di form yang akan kuisi, nama wanita yang membutuhkan darah. Aku memilih tempat yang cukup sepi untuk mengisi formulir. Bapak tersebut dan anaknya mendekati dan menjelaskan sedikit, istrinya di rumah sakit dan membutuhkan 3 kantong darah untuk operasi. Aku tidak bertanya untuk operasi apa, rasa ingin tahu tidak harus selalu dipuaskan. Bapak tersebut bercerita bahwa dia mendapatkan info dari rumah sakit, donor golongan darah apa saja boleh nanti bisa ditukar dengan golongan darah A, namun PMI memberikan info yang berbeda. Hanya donor darah A untuk bisa mendapatkan golongan darah A. Tiga orang datang ke PMI, hanya 1 orang yang bergolongan darah A. Tiga donor darah yang dibutuhkan, baru ada satu yang tersedia.

Aku selesai mengisi dan masuk ke dalam kantor PMI. Bapak tersebut menunggu di luar. Tidak butuh waktu lama untuk cek HB, cek tekanan darah, dan melakukan donor darah. Sakit di ujung jari dan lekukan lengan serta darah 350 ml ditukar dengan stempel dan beberapa snack.

Saat akan meninggalkan PMI, bapak itu muncul lagi di hadapanku. Matanya lebih merah daripada sebelumnya. Bapak itu tidak tahu bagaimana cara untuk menukarkan kertas donor dengan kantong darah. Aku menemani bapak bermata merah menuju bagian resepsionis, memberikan kertas donor ke petugas, dan menunggu. Beberapa detik kemudian petugas memberikan selembar kertaas untuk diberikan ke bank darah di rumah sakit.

Bapak bermata merah menjulurkan tangan hendak menjabat tanganku. Tidak kusambut karena social distancing. Entah mana yang lebih baik, tidak menjabat atau menjabat lalu membersihkan tangan secepatnya. Bapak itu mengucapkan terima kasih, aku mengucapkan sama-sama dan bergegas pergi. Atmosfer di situ terlalu emosional.

Sakit di ujung jari dan lekukan lengan serta darah 350 ml ditukar dengan stempel, beberapa snack, dan ucapan terima kasih. Barter yang menguntungkan semua belah pihak.

WFH 21 – Donor Darah Apheresis

Kegiatan : Donor darah apheresis
Harga : Gratis
Bingkisan : malkist A, malkist B, air mineral, susu,
Waktu : ~90 menit

WFH 1 sampai WFH 20 merupakan tulisan semua kegiatan dalam ruangan, course online, nonton film, jalan-jalan online, dan memasak. Hari ini, setelah berjanjian dengan petugas rumah sakit, aku kembali melakukan donor darah apheresis di sebuah rumah sakit kanker. Masih ada petugas yang membantu proses donor darah meskipun ini sebenarnya weekend.

Donor darah apheresis sedikit berbeda dengan donor darah biasa. Donor darah biasa, semua komponen darah diambil dan hasil donor warnanya merah. Pada donor darah apheresis, darah pendonor dilewatkan pada sebuah mesin untuk diambil komponen yang dibutuhkan saja, lalu komponen lainnya dikembalikan lagi ke tubuh pendonor. Hal ini membuat waktu donor lebih lama karena prosesnya darah keluar lalu darah masuk lagi secara berkala. Tadi aku hitung ada 5 kali proses darah keluar dan masuk. Komponen darah yang diambil adalah trombosit, sehingga warna hasil donornya kuning. Donor darah biasa dilakukan ~75 hari sekali, donor darah apheresis bisa dilakukan 2 minggu sekali.

Mesin donor darah apheresis

Aku sempat upload tentang mesin donor darah ini di medsos. Beberapa teman langsung menanyakan apakah aku donor darah plasma untuk Covid-19. Bukan, aku memang langganan donor darah apheresis di rumah sakit ini.

PMI sempat membagikan tentang kebutuhan darah dan tata cara donor darah yang aman. Sila mencari tahu di PMI kota anda tentang tata cara untuk donor darah. Pandemi ini tidak menghalangi kita untuk donor asal kita jujur dan mengikuti tata cara yang telah diberitahukan oleh PMI.

Selamat donor darah!