Hari ini aku mendapat tiket dari seorang teman untuk menghadiri Gala Premiere film Perjanjian dengan Iblis. Acara ini dihadiri sutradara, produser, pemain, segenap tamu undangan, dan saya.
Film ini bercerita tentang satu keluarga kecil, bapak (Bara), anak (Rara), dan ibu tiri(Nisa), yang sedang berlibur ke Pulau Bengalor. Mereka disambut oleh penjaga vila, Rengganis. Karakter lain yang cukup penting selain setan dan NPC adalah Salim dan Tumang.
Keluarga itu bermalam di vila dan pada saat malam harinya Rara dan Nisa diganggu oleh mimpi buruk dan setan. Konflik lainnya adalah Rara dan Nisa belum akur. RAra masih belum menerima Nisa sebagai pengganti ibu kandungnya. Film ini merupakan campuran film horor dan film keluarga.
Filmnya menurutku tidak terlalu seram. Menurut hitunganku, hanya sekitar 7 adegan yang benar-benar seram dan hanya 2 yang membuatku hampir teriak, itu juga karena jump scare. Adegan seramnya mengedepankan musik seram, nafas terengah-engah pemain, slow motion menoleh, slow motion setan menggapai, dan tentu saja muka setan full screen.
Dari awal aku sudah bisa menebak plot utamanya, meskipun aku cukup terkejut dengan plot sampingannya. Agak plot twist. Dari adegan terakhir dan kalender di film (1991 kalo gak salah), aku berspekulasi bahwa adegan tersebut adalah justifikasi untuk pembuatan sequel film ini. Yah, kalau boleh menilai, film ini sedikit lebih seram dari Womb Ghost. Dikit aja.
Ada satu adegan di kamar tidur yang membuatku berpikir. Di pinggir tempat tidur Rara ada sandal yang menghadap ke arah kasur. Aku agak susah membayangkan skenarionya. Skenario untuk menjelaskan sandal itu adalah Rara menghadap kasur, lalu naik ke kasur sambil mencopot sandal. Skenario yang lebih mungkin adalah Rara duduk dulu di kasur, baru mencopot sandal. Namun hal ini akan membuat sandal membelakangi kasur. Ya, memang kadang pikiranku suka gak jelas.
Spoiler Alert
Seperti yang sudah diduga, Rengganis adalah tokoh jahatnya dan Salim hanya ingin membantu. Plot twist yang kumaksud adalah ternyata Bara menumbalkan Nisa dan Rara. Kukira dia bapak dan suami yang baik, ternyata dia lebih sayang bisnisnya. Petunjuk bahwa dia juga tokoh jahat bisa didapat dari fakta bahwa dia tidak diganggu oleh setan sementara Nisa dan Rara diganggu.
Aku masih bingung, bagaimana Nisa setelah pingsan di rumah Rengganis bisa bersama Salim. Aku juga mempertanyakan cara Salim memperingatkan mereka, agak kurang efektif caranya. Aku juga mempertanyakan bagaimana Bara akan menjelaskan pada polisi kok bisa istri dan anaknya menghilang tiba-tiba.
Kebanyakan film horor Indonesia berlatar belakang pesugihan, apakah mental masyarakat kita semurah itu?
Tema tersebut dianggap masih menarik untuk masyarakat kita. Bagi beberapa orang, menjadi kaya itu tujuan utama, tidak perduli apa yang harus dikorbankan.