Ngamat ISS – 12 September 2020

ISS atau International Space Station merupakan satelit buatan yang mengelilingi bumi setiap 92 menitan. Dengan ketinggian 408 km, mata manusia biasa tidak bisa melihatnya secara langsung. Ada waktu-waktu khusus kita bisa mengamati ISS, yaitu ketika dia melintas dekat kita dan ketika dia memantulkan cahaya matahari dengan background yang cukup gelap, yaitu di sore atau pagi hari. Saya pernah mengamati ISS dan ingin melakukan pengamatan bersama juga dengan orang-orang yang mungkin tertarik. Pengamatan ISS ini tidak memerlukan alat khusus, hanya mata dan jadwal yang pas.

Saya menggunakan 2 website untuk membantu proses pengamatan, https://spotthestation.nasa.gov/ dan https://www.astroviewer.net/iss/en/. Dari dua website ini kita bisa melihat kapan waktu terbaik untuk mengamati ISS dari tempat kita berada.

ISS dilihat dari Jakarta pada September 2020
Tracking live ISS

Kolom Visible merupakan total waktu ISS terlihat oleh pengamat. Kolom Max Height merupakan jarak maksimal ISS dari horison, dengan tinggi tepat di kepala kita adalah 90°. Kolom Appears memuat posisi ISS muncul dan kolom Disappears memuat posisi ISS menghilang. Dari 2 posisi itu, kita bisa menentukan pergerakan ISS. Dari blog kedua ada keterangan Brightness yang membantu kita untuk mengetahui seberapa terang ISS saat maksimalnya. Semakin kecil angka magnitudo semakin baik, -3.0 mag sudah lebih terang daripada hampir semua objek langit. Untuk kota besar mungkin lebih baik bila magnitudo di bawah 0.

Dari jadwal di atas, ada 2 tanggal yang cocok untuk melakukan pengamatan, tanggal 12 dan tanggal 19. Pengamatan tanggal 12 kali ini dilakukan di 3 tempat yang berbeda dan 2 pengamatan berhasil kami lakukan.

Langit masih cukup terang dan ada awan sehingga aku tidak melihat ISS dari awal. Aku melihat ketika ISS sudah cukup tinggi, hanya sekitar 1-2 menit saja. ISS tampak cukup terang, meski tidak seterang Jupiter yang juga sedang di atas kepala.

Menurutku sekarang mengamati ISS biasa saja, ya karena “cuma gitu doang”. Namun ada pendapat lain dari salah seorang pengamat muda (8 tahun), katanya “keren amat”. Aku belasan tahun yang lalu juga menganggap itu keren dan setelah dipikir ulang memang keren. Manusia bisa menempatkan sebuah benda mengelilingi Bumi dan kita bisa melakukan pengamatan sendiri untuk membuktikannya. Keren amat.

Tips untuk mengamati ISS

Rencanakan Jadwal Pengamatan
Dari website di atas, pilih waktu pengamatan yang sesuai dengan posisi kamu berada. Pilih Max Height minimal 45° untuk pengamatan pertama. Semakin tinggi Max Height semakin mudah diamati. Lihat informasi magnitudo sehingga bisa memperkirakan kecerlangan ISS yang akan diamati. Catat semua informasi penting dari titik muncul, titik menghilang, waktu kemunculan, lama pengamatan bisa dilakukan, magnitudo, dan tinggi maksimum.

Pilih Tempat Pengamatan
Dari data di atas, pilih tempat pengamatan yang cukup lapang. Jangan jauh-jauh juga dari titik yang dimasukkan di website, kalau awalnya memasukkan kota Jakarta, ya jangan juga pergi ke Sukoharjo untuk mencari tanah lapang. Sebisa mungkin juga tidak ada sumber cahaya dekat situ, misal tepat di bawah lampu jalan. Pilih tempat kamu bisa melihat langit, dari arah munculnya ISS sampai tempat menghilangnya. Posisi pengamat cukup mempengaruhi kemunculan dan posisi ISS, jadi semakin lapang tempat pengamatan semakin baik karena informasi dari website tidak 100% sesuai.

Lakukan Pengamatan
Datang lebih awal ke tempat pengamatan sehingga bisa membiasakan mata dengan kegelapan. Mulai mencari arah mata angin sehingga bisa mengetahui posisi ISS akan muncul. Mulai mencari bintang lain sehingga bisa menentukan apakah ISS akan tampak atau tidak. Dengan magnitudo ISS di bawah 0, apabila kamu bisa melihat beberapa objek langit, itu tanda bahwa ISS akan bisa dilihat juga. Tunggu waktu ISS sesuai jadwal, dan lihat ke arah langit. Bila sudah waktunya namun ISS belum kelihatan, tunggu saja sampai dia lebih tinggi (di atas 45° sehingga akan lebih mudah diamati). ISS akan tampak seperti bintang (titik cahaya) yang bergerak dalam jangka waktu cukup lama. Bayangin aja seperti meteor cuma lebih lelet.

Selamat mengamati!

Leave a Reply

Your email address will not be published.