Bertahun-tahun yang lalu aku sempat belajar sedikit tentang astronomi. Ilmuku jelas tidak dalam, cuma masih sedikit nyangkut di kepala dan kadang muncul kalau topik pas. Ingatan ini muncul ketika aku sedang membaca Orang-orang Proyek karya Ahmad Tohari. Pada bagian ketiga (bab tiga), Ahmad Tohari menulis dengan detil tentang bulan sebagai latar belakang cerita. Ada sedikit rasa “kayaknya ada yang salah” ketika pertama kali membaca bagian itu, setelah berhenti untuk berpikir lebih lanjut, muncul keinginan untuk membahas lebih jauh.
Semua kutipan di bawah ini diambil dari bagian ketiga. Peristiwa terjadi di sebuah daerah di Pulau Jawa pada sebuah pagi sekitaran bulan Juni 1991.
Bulan tua. Ketika kokok ayam pertama terdengar, bulan yang tinggal sepertiga bulatan masih sepenggalah di atas ufuk barat. Di timur, bintang kejora tampak sempurna, karena langit kemarau sangat bersih.
…….
Kokok ayam terdengar makin ramai. Kelelawar dan kalong mencari tempat bersembunyi. Seakan takut kesiangan. Langit di timur merah merona, menandakan pagi kan menjelang. Bulan sudah tergelincir ke barat gunung.
…….
Dan azan Subuh sayup terdengar jauh dari seberang Sungai Cibawor. Bulan yang pasti hampir menyentuh cakrawala langit barat. Kejora memucat dan gemintang mulai tampak samar karena datangnya cahaya matahari.
Orang-orang Proyek – Ahmad Tohari
Umur bulan berkisar 0-30 hari. Bulan tua mungkin sekitaran 20-30 hari.
Bulan yang tinggal sepertiga bulatan, berarti umur bulan sekitar 23-24 hari. Masih konsisten dengan informasi sebelumnya.
Dari beberapa kalimat lainnya, kita bisa mengetahui bahwa bulan hampir tenggelam di ufuk barat saat matahari terbit, sekitar pukul 4-5 pagi. Bulan dapat diperkirakan berumur 13-14 hari.
Umur bulan menjadi tidak konsisten kalau kita gabungkan informasi yang kita dapatkan. Tidak mungkin bulan berumur 13 hari dan 23 hari pada hari dan tempat yang sama. Informasi latar belakang ini sebenarnya tidak mempengaruhi isi cerita, namun cukup mengganggu kenikmatanku ketika membaca.
Lanjut lagi baca buku, masih ada bagian keempat untuk dibaca.