10K Tahura Trail Running Race 2019

Ada permintaan dari kawan lama untuk menemani lari 10K di Tahura. Demi mengambil sleeping bag yang sudah 2 tahun dipinjam, aku mengiyakan permintaan tersebut dan mendaftar. Kukira 10K Tahura itu santai, ternyata aku salah.

Tahun lalu temanku menyelesaikan 10K Tahura dalam waktu 1 jam 50 menit. Aku mengira aku juga butuh waktu sekitar itu juga. Ternyata aku terlalu optimis. Aku butuh waktu 2 jam 30 menit untuk menyelesaikan acara ini. Alibi yang bisa kuberikan selain memang kurang cepat adalah karena harus antri saat di trek tanah dan kaki sakit ketika berlari di trek paving. Alasan utama sih memang kurang latihan.

Start jam 7.00 namun udara masih cukup dingin. Beda memang suhu di Bandung dan Jakarta. Aku menggunakan seragam baruku. Aku membawa tas supaya nomor bib-ku bisa aku pasang di tas. Kaos baru, nanti rusak kalo dicoblos pakai peniti.

Gear sponsor #sobatlarigugel

Rute 10K didominasi oleh aspal dan paving. Hanya sekitar 2 kilometer yang merupakan tanah. Elevasi total 350, beda dikit sama naik Gunung Papandayan. Beberapa tips untuk yang ingin ikut Tahura Trail.

  • Trek tidak terlalu licin, tapi tetap perlu berhati-hati
  • 80% rute merupakan jalan keras, pertimbangkan baik-baik untuk menggunakan sepatu road atau sepatu trail. Kemarin ada yang membawa 2 sepatu, jadi bisa ganti sesuai trek
  • Cukup susah untuk menyalip di trek tanah. Kalau tidak mau terhambat pelari lain, bisa push dulu di kilometer awal sejauh 3,5 kilometer dengan elevasi sekitar 200 meter.
  • Sabar di trek tanah. Banyak pelari yang baru mencoba trail sehingga belum terbiasa dengan jalur tanah yang curam. Mereka cenderung berjalan sangat pelan. Kalau tidak mau terhambat, saat masuk trek tanah harus sudah agak di depan.

Tahura trail 10K ini cocok diikuti oleh orang yang ingin mencoba event trail. Beberapa alasan untuk mencoba adalah elevasi yang tinggi, jalur tanah yang menantang, 3 pos air, COT lama, udara segar, dan jalur evakuasi yang mudah dijangkau. Kalau ada yang nanya, event trail apa yang cocok untuk pemula? Tahura 10K jawabannya.

Terima kasih untuk panitia, marshal, penjaga pos air, volunteer, dan penduduk sekitar yang memberi semangat dan memberi tahu jalan. Tidak lupa juga terima kasih kepada rekan yang telah mengajak dan menemani sepanjang perjalanan. Terima kasih paling utama ditujukan kepada fotografer di sepanjang jalan.

Race Pack 10K Tahura Trail Running Race 2019

10K pertama yang aku ikuti di tahun 2019, masih di rangkaian event Tahura Trail Running Race 2019. Setelah sebelumnya mengambil kategori FM, kali ini aku melanjutkan mengambil kategori yang lebih pendek, 10K. Untuk isi race pack FM, bisa dibaca di sini.

Aku memilih kaos ungu untuk FM, biar lengkap aku memilih kaos warna hijau (atau biru).

Aku mendapatkan tas merah yang berisi beberapa barang. Ada nomor bib, kaos Gulf hijau, peniti 4 buah, voucher diskon 20% untuk pembelian Hoka, voucher diskon 20% Rudy Project, voucher diskon 60% Gulf, Paramex nyeri otot, brosur promosi Trijee, voucher diskon 10% trijee, dan flyer Akademi Sekretari Budi Luhur.

Race pack 10K

Ada sedikit perbedaan dengan Race Pack FM. Peserta FM mendapatkan gelas Aonijie dan peserta 10K mendapatkan voucher diskon Gulf.

Full Marathon Tahura Trail Running Race 2019

Starts with a bang

Event lari pertama di tahun 2019 langsung FM trail. Agak kurang santai memang, tapi banyak teman yang mengajak. Sekalian lah, sudah lama gak ke Bandung.

Persiapan untuk event ini sebenarnya agak minim. Sejak DNF di NR6, aku belum pernah lari jauh. Paling naik gunung 2 kali. Jalan kaki, bukan lari. Rencananya sih bakal jalan kaki juga di FM kali ini. Jalan-jalan melihat pemandangan. Target juga asal lebih dari 50%, biar lebih baik dari NR. Kalau bisa finish sebelum COT bonus saja.

Start jam 6.45 sebenarnya agak gak biasa untukku. Biasa kalo event start jam 5, mentok jam 6. Mulai jam segitu, harus persiapan untuk lari panas-panas. Full gear, kecuali topi yang di dalam tas jadi males ngambil.

Pas lagi detour

Peralatan yang kubawa : tas, emergency kit, minum, snack, HP, power bank, dan sebutir telur. Sebutir telur yang menjadi penyelamat di kala lapar. Aku suka males ngambil snack di dalam tas, ribet. Untung telur rebus mudah dijangkau.

Telur rebus saat start

Pertama kali ikut event ini. Seru dan menantang. Entah kenapa rasanya lebih capek daripada Mesas 42, BTS 30, atau Rinjani 30. Aku harus berlari dan push diri sendiri biar bisa finish sebelum COT. 9 jam 2 menit, agak mepet tapi patut disyukuri. Berikut beberapa tips untuk yang ingin ikut Tahura Trail.

  • Trek licin, gunakan sepatu yang punya grip atau naikkan skill kepleset tapi gak jatuh
  • Jangan tersesat! Meski orang di depanmu tersesat, jangan diikuti. Tanda dari panitia cukup jelas kok.
  • Untuk menghindari bottle neck di trek awal, lari dari start sampai ketemu trek tanah. Trek tanah itu bottleneck yang susah buat nyalip.
  • Larilah berkelompok. Biar kalo nyasar atau ada yang keseleo itu ada temennya.
  • Jangan lama-lama! Nanti snack dan air putihnya habis. Ini masih PR panitia Tahura tahun ini.
  • Bikin plan lari dengan baik. Jam berapa di kilometer berapa. Kalau gak bikin plan, nanti gak bisa memperkirakan waktu finish.
  • Ingat dengan baik waktu COT. Perbedaan antara 9 jam dan 9 jam 15 menit itu cukup banyak. Antara over COT atau finisher. Sudah sempat kecewa meski nge-push tapi finish lebih dari 9 jam, baru sadar kalo COT 9 jam 15 menit.
  • Trekpol itu mungkin perlu. Pertimbangkan masak-masak. Berat dan ribetnya bawa trekpol dibandingkan manfaat trekpol. Aku sedikit menyesal gak bawa trekpol.
  • Banyak perlintasan sungai dan Tahura biasa diadakan di bulan Januari, musim hujan, jadi bersiaplah dengan sepatu basah.
  • Bawa P3K! Jarak antar pos air cukup jauh, kalau di tengah hutan kram atau keseleo biar bisa langsung ditangani.
  • Siap-siap ada pelari HM ugal-ugalan nyalip, boleh minggir sedikit untuk memberi jalan.
  • Jangan merusak ladang orang.
  • Perhatikan dengan seksama sponsor minuman, jadi bisa ngetes rasanya sebelum hari-H. Mizone yanh jeruk yuzu enak.
Sisa barang di tas setelah finish. Ada medali dan kaos finisher.

Tahura trail, event yang wajib diikuti. Terima kasih untuk panitia, marshal, penjaga pos air, volunteer, dan penduduk sekitar yang memberi semangat dan memberi tahu jalan. Tidak lupa juga terima kasih kepada rekan Telkomsel Runners yang telah mengajak dan menemani sepanjang perjalanan.

Race Pack FM Tahura Trail Running Race 2019

Race pertama yang aku ikuti di tahun 2019. Ada 2 pilihan kaos, ungu dan hijau (menurutku biru). Aku memilih kaos ungu karena tampak lebih keren.

Selain mendapat tas ungu, ada beberapa barang lain yang kudapatkan. Ada nomor bib, kaos Gulf ungu, peniti 4 buah, voucher diskon 20% untuk pembelian Hoka, (sepertinya) gelas Aonijie, Paramex nyeri otot, brosur promosi Trijee, voucher diskon 10% trijee, dan booklet Universitas Budi Luhur.

Tas Race Pack Tahura 2019
Isi tas

Aku sedikit heran dengan kaos Gulf dan brosur Trijee.

Tarif Grab VS Gojek 1

Hujan membuat jalanan di Jakarta lebih macet dan pencarian moda transportasi daring menjadi lebih sulit. Aku mempunyai 2 pilihan tempat penjemputan, di dekat kantor atau menyeberang Gatot Subroto ke arah Kartika Chandra.

Pertimbangan saya tentu saja usaha berjalan kaki, tarif, dan macet tidaknya jalanan. Kalau menyeberang akan tidak macet dan jalanan tidak macet, tetapi saya perlu berjalan kaki ratusan meter. Bila tetap menunggu di dekat kantor, tarif lebih tinggi, jarak lebih jauh, dan harus melewati Tendean yang macet.

Berikut tampilan dari Gojek dari TSO dan Kartika Chandra ke Plaza Festival. Jarak dan tarif berbanding lurus.

Ada sedikit perbedaan ketika aku menggunakan Grab. Selain faktor jarak, ads faktor lain yang cukup berpengaruh, faktor permintaan. Makin banyak permintaan, maka tarif akan naik. Gojek sebenarnya juga ada mekanisme seperti ini, tapi entah detail syaratnya seperti apa.

Perbedaan permintaan tinggi dan tidak dalam beberapa ratus meter. Kalau kamu selalu tahu peta permintaan, maukah kamu berjalan beberapa ratus meter untuk pindah dari tempat berpermintaan tinggi ke tempat berpermintaan rendah?

Menambahkan Thumbnail WordPress

Beberapa bulan setelah memulai blog ini, aku menyadari sesuatu. Kok post yang aku share agak lebih jelek daripada sebelumnya ya. Aku dulu hosting di wordpress.com. Memang kalo di wordpress lebih rapi, tapi pengen nyoba di tempat lain. Jadilah blog yang sekarang perlu diatur biar tampak lebih baik.

Salah satu perbedaan nyata adalah tampilan post di medsos. Post yang sekarang gak ada gambarnya. Setelah mencari tahu, aku menemukan bahwa ada pengaturan yang perlu dilakukan. Pengaturan itu adalah Featured Image.

Tampilan sebelumnya, tidak ada gambar
Tampilan setelah ada gambar
Klik tombol pengaturan di ujung kanan atas
Pilih Featured Image dan gambar yang diinginkan

Thumbnail post akan menampilkan gambar yang tadi dipilih. Apabila gambar diubah, post yang sudah di-share sebelumnya tidak akan terdampak, seperti contoh gambar di atas.

Donasi Nusantarun Chapter 6

Never underestimate the power of good people in large groups

Tiga setengah juta rupiah, target donasi untuk setiap pelari Nusantarun Chapter 6. Angka yang cukup besar untuk dicapai. Kalau donasi tidak tercapai, tidak boleh start NR. Tantangan yang aku terima, aku yakin kalau tujuannya baik pasti ada aja jalannya. Semoga.

Aku mulai menyusun rencana untuk mencari donasi.

Langkah pertama adalah membuat poster yang menarik. Aku berkonsultasi dengan seorang teman yang mempunyai hobi membuat poster. Hasilnya, aku dapat poster untuk dibagikan di media sosial.

Poster buatan kk Marsha

Langkah kedua adalah menyebarkan kepada orang-orang bahwa ada lho acara ini. Menyebarkan ini tidak mudah. Aku tidak terlalu pede untuk langsung “nodong” orang. Jadi aku lebih banyak mengabarkan kepada orang-orang yang aku temui langsung. Atau aku share di group whatsapp, jarang yang japri. Hasilnya beberapa teman saya berdonasi. Kalian memang teman-teman yang baik.

Cara berikutnya adalah dengan menjual barang. Aku awalnya ingin menjual kaos, tapi bingung caranya. Akhirnya aku menjual oleh-oleh khas Sukoharjo. Benda yang harusnya jadi oleh-oleh, aku berikan ke teman dan untuk pembayaran bisa langsung ke kampanyeku. Cara yang efektif karena teman-temanku melebihkan bayarannya sehingga donasiku menjadi lebih banyak. Kalian memang kawan yang kece.

Aku membuat sebuah challenge internal di komunitas lariku. Challenge berlari 169 kilometer dalam waktu 80 hari. Dengan biaya pendaftaran cukup tinggi, peserta akan mendapatkan kaos komunitas edisi NR Chapter 6. Margin pembuatan kaos dan biaya pendaftaran seluruhnya digunakan untuk donasi 7 pelari dari komunitasku, Telkomsel Runners, yang berlari di Nusantarun Chapter 6. Awalnya aku tidak cukup yakin. Pesimis di angka 30 dan optimis di angka 60 dengan angka realistis di 50. Ternyata aku salah, ada 93 orang yang mendaftar. Total dana yang terkumpul untuk tiap pelari adalah 2jt rupiah. Komunitas Telkomsel Runners memang keren.

Aku harus berterima kasih kepada teman-teman yang telah membantu share. Ada yang share di IG, ada yang share di FB, ada yang share di grup WA lain, dan ada yang share ketika bertemu langsung. Hasil share teman-teman saya ini berhasil menghasilkan minimal 2 juta rupiah. Bahkan ada donasi dari orang yang tidak kukenal. Orang baik memang banyak dan berkat teman-teman yang membagikan kampanyeku, banyak orang baik yang berdonasi. Kalian memang luar biasa.

Dengan semua cara di atas, target 3.5 juta berhasil dilampaui. Aku cukup terkejut ketika total donasiku mencapai 10 juta rupiah. Angka yang tidak terbayangkan olehku. Masih banyak orang baik yang mau berteman denganku.

Kelilingilah dirimu dengan orang-orang baik

10 juta untuk pendidikan Indonesia

Ada beberapa hal yang perlu saya tingkatkan dalam mencari donasi. Yang paling utama adalah japri langsung. Aku masih sungkan dan malu-malu untuk berkampanye. Interaksi sosial memang bukan titik kuatku, tapi seharusnya bukan menjadi alasan.

Salah satu hal membuat orang yang sudah berniat berdonasi tapi gagal adalah ribet. Saya memberikan alternatif untuk bisa langsung mengirimkan tcash ke nomor saya dan nanti akan saya teruskan ke kitabisa. Donasi melalui cara ini cukup efektif. Memang berbuat baik harus dipermudah.

Saya sudah mulai memikirkan acara yang akan saya buat untuk NR Chapter 7. Saya juga sudah mulai mencari barang-barang apa yang bisa saya jual. Tentu saja, saya juga mulai mencari lebih banyak teman. Seperti kata pepatah, 1000 teman itu masih kurang. Untung fitur pertemanan di media sosial bisa mencapai lebih dari segitu.

Donasi yang saya kumpulkan, meskipun cukup banyak, hanya sebagian kecil dari donasi keseluruhan NR Chapter 6. Bukti bahwa masih banyak orang-orang baik yang percaya dengan kampanye kami. Kampanye untuk membantu pendidikan di indonesia. Aku tersanjung bisa menjadi bagian dari kampanye ini.

Total donasi NR Chapter 6

Kata orang, kemiskinan itu dekat dengan kemalasan.
Orang juga bilang kegagalan itu berawal karena ketidak beranian berharap dan mengambil kesempatan.Kenyataannya kesempatan tak selalu ada atau bahkan tertutup rapat.
.
Pada perjalanan di tahun keenamnya, NusantaRun menjadi bukti jika masih sangat banyak orang-orang baik yang tak hanya berjuang untuk dirinya sendiri.
Orang-orang baik yang dengan tulus menyisihkan waktu, tenaga, dan juga rejeki untuk membuka kesempatan bagi anak-anak penyandang disabilitas, untuk masa depan yang lebih baik.
.
Tak harus menunggu berkelimpahan lalu memberi. Bukan karena tak ada masalah, lalu berkontribusi. Namun karena orang-orang baik ini punya hati dan cinta untuk sesama.
.
Terima kasih tak terhingga untuk teman-teman semua.
.
NusantaRun
PowerOfContribution
PendidikanUntukSemua
BikinKerenIndonesia

#NR6 Announcement Board

Terima kasih kepada semua rekan yang telah membantu donasi, ikut dalam challenge yang aku adakan, support moral, support tenaga, dan yang telah membagikan kampanyeku. Kalian adalah orang baik yang menjadi sumber inspirasiku. Tetaplah menjadi orang baik dan teruslah menginspirasi!

Sampai jumpa di kampanye Nusantarun Chapter 7.N

Pendakian Gunung Ungaran via Basecamp Mawar

Mode : Trekking
Total waktu : 5 jam 23 menit
Waktu naik : 2 jam 34 menit
Waktu istirahat di puncak : 41 menit
Waktu turun : 2 jam 8 menit
Penambahan elevasi : 815 meter
Total jarak : 10.7 kilometer
Tempat berteduh : post 1, post 2, post 4
Anggota : 2 orang

Saya dan adik sepupu saya, berencana untuk tektok Gunung Ungaran. Kami mencoba ke jalur Gedong Songo, namun informasi dari petugas bawah untuk jalur tersebut harus menggunakan guide karena jalurnya bercabang. Kami mengurungkan niat dan mencari tanggal lain untuk naik dari Basecamp Mawar. Untuk masuk ke Basecamp Mawar, ada 3 kali pembayaran yang perlu dilakukan dengan perkiraan total pengeluaran per orang 15 ribu dan untuk tiap motor 10 ribu dan mobil 20 ribu.

Kami sampai di basecamp jam 8. Setelah mendaftar, kami langsung naik. Kami langsung nyasar ke arah bumi perkemahan, setelah bertanya-tanya kami kembali ke jalan yang benar menuju Puncak Gunung Ungaran. Kami mendaki dengan cukup cepat. Adik sepupu saya merupakan anak pramuka, jadi jalannya cukup cepat meski membawa tas berisi perbekalan. Saya juga pengen bawa, tapi yang lebih tua mengalah saja.

Kami naik melalui jalur Mawar. Di puncak kami mendapat informasi bahwa ada jalur turun yang berbeda namun tetap menuju Basecamp Mawar. Jalur ini sebenarnya jalur Promasan, tetapi ada jalan menuju Basecamp Mawar. Percabangan ini ada di Pos 4 dan kembali ke jalur Mawar lagi di Pos 2. Jalur ini cukup saya sarankan untuk jalur turun karena lebih landai dan pemandangan kebun teh sangat indah. Ada orang jualan juga, atau kalau capek bisa naik ojek.

Cuaca cerah dari naik sampai turun di pos 2. Memang sudah memasuki musim penghujan, jadi kami juga sudah memprediksi dan mempersiapkan diri. Banyak pendaki yang berteduh di pos 1 dan pos 2, kebetulan ada bangunan beratap yang bisa menahan air.

Pendakian sendiri cukup ramai dan kami harus antri untuk naik dan turun. Hal ini membuat waktu perjalanan menjadi lebih lama. Di beberapa tempat kami harus berhenti karena jalan tidak bisa dilewati 2 orang sekaligus. Menunggu sekalian beristirahat mengambil nafas.

Peralatan yang kami bawa untuk tektok Gunung Ungaran:

  • Trekking pole : satu pasang untuk berdua
  • Jaket : antisipasi dingin dan hujan
  • Emergency kit : wajib dibawa
  • Air minum dan snack : cukup berlebih
  • Uang : persiapan saja
  • Topi/buff/base layer : melindungi dari panas
Perkiraan waktu tempuh dari menuju Puncak Gunung Ungaran

Gunung Ungaran meski tidak terlalu tinggi namun tetap menantang. Jalur gunung ini akan lebih berat ketika musim hujan karena jalur cukup terjal dan licin. Untuk tempat berkemah juga cukup luas, bisa di Basecamp Mawar atau kalau ingin dekat puncak bisa di antara pos 4 dan puncak. Pemandangan cukup bagus hanya dengan 5 jam berjalan kaki.